Mohon tunggu...
Syifa Maisarah
Syifa Maisarah Mohon Tunggu... Administrasi - administrasi

fresh Graduate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Digitalisasi Sektor Pertanian, Strategi Meningkatkan Produktivitas Pertanian Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara

9 Agustus 2022   19:52 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:23 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: laporan Perekonomian Provinsi Sultra Tahun 2022

Jenis demplotHarga /KgTotal biaya produksiBenefit-Cost RatioAnorganik3.3006.910.0001,87Pupuk organik cair5.0004.420.0006,94Pupuk organik cair dan padat5.0003.930.0006,73

Sumber: olah data dari laporan Perekonomian Provinsi Sultra Tahun 2021

Sehingga kedepannya program ini perlu didorong untuk perluasan ke berbagai wilayah sentra padi di Sultra untuk meningkatkan produktivitas lahan yang optimal. Penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Sultra merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan generasi masa depan dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Hal ini sesuai dengan salah satu nawacita Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin periode 2020-2024 yaitu “mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan”.

Melalui digitalisasi pertanian akan membantu para petani di Sultra menjadi melek digital sehingga mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan menjaga daerah pertaniannya dengan ramah. Adanya teknologi akan meningkatkan hasil produktivitas yang mampu memberikan kesejahteraan bagi petani sehingga terciptanya ketahanan pangan yang handal di Sultra.

Peluang Dan Hambatan Dalam Memanfaatkan Teknologi Digital Bagi Petani Di Sultra

Bila ditinjau dari ketersediaan sumberdaya maka peluang pengembangan sistem pertanian di Sultra cukup besar. Komoditas pertanian yang ada di Sultra dikelompokkan kedalam komoditas pertanian, perkebunan, hortikultura dan peternakan. Dengan mengimplementasikan konsep digital eco farming akan meningkatkan produktivitas hasil panen, dengan biaya produksi yang rendah akan menghasilkan gabah yang berkualitas. Adanya konsep digital ini akan memudahkan petani dalam melakukan penjualan hasil pertaniannya karena dapat mempromosikan melalui aplikasi pertanian yang terintegrasi di smartphone. Peluang lainnya yaitu seluruh limbah dari kotoran hewan dan tanaman dapat didaur ulang sehingga dapat dimanfaatkan kembali ke dalam siklus produksi seperti dijadikan pupuk organik atau pakan hewan ternak. Sehingga pemanfaatan ini akan melindungi linkungan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat bahwa adanya peningkatan jumlah ekspor setiap tahunnya di Sultra. Nilai ekspor di Sultra sampai Juni 2022 terus bertumbuh. Meskipun ekspor di dominasi oleh sektor pertambangan. Sementara itu, kegiatan ekspor di Sultra sudah dapat dilakukan dari pelabuhan Kendari langsung ke beberapa negara tujuan. Hal ini akan membantu petani dalam mengekspor komoditas pertaniannya ke mancanegara.

Sementara hambatan yang dialami oleh petani di Sultra dalam meningkatkan produktivitasnya dan mewujudkan pertanian berkelanjutan yaitu selain minat generasi muda terhadap pertanian yang rendah dan lahan pertanian produktif juga semakin terbatas karena beralih fungsi untuk pembangunan seperti yang terjadi di Kota Kendari. Penggunaan teknologi juga masih terbilang minim di kalangan petani Sultra seperti yang terjadi di Desa Tanjung Batu Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna. Ini disebabkan tidak efektifnya kegiatan penyuluhan dan kurangnya inisiatif petani untuk mencari dan menerima inovasi baru. Sehingga banyak petani di Sultra masih hidup dalam garis kemiskinan. Garis kemiskinan pada September 2021 tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,74%. Maraknya petani yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia juga mengancam keberlangsungan pertanian yang ramah lingkungan di Sultra. Rendahnya pengetahuan terkait pupuk organik yang sering dianggap produktivitasnya rendah. Kondisi ini tentu mengakibatkan terancamnya lingkungan serta nilai jual produk pertanian rendah.

Hambatan lainnya yang dihadapi oleh petani di Sultra adalah terkait proses ekpor. Potensi hasil pertanian di sultra belum dapat di ekspor langsung dari sultra tetapi dikirim terlebih dahulu ke daerah lain seperti ke Surabaya, Jawa Timur pada dua tahun belakang. Hal ini akan menjadi kendala bagi petani di Sultra karena membutuhkan biaya yang besar untuk mengeskpor komoditas pertaniannya. Meskipun sebagai daerah agraris, di tahun 2022 Pemerintah Sultra juga terus melakukan impor komoditas pertanian dari luar negeri seperti bawang putih, kedelai, bahkan beras untuk memenuhi permintaan di daerahnya. Hal ini di sebabkan masih rendahnya ketersediaan produktivitas komoditas di daerah sehingga harus di impor dari wilayah lain. Di tahun 2022 berdasarkan pangsanya, impor di Sultra didominasi oleh barang baku  dan konsumsi sebesar 89,83 % kemudian diikuti oleh impor barang modal sebesar 10,17%.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu langkah memajukan perekonomian daerah harus difokuskan pada sektor-sektor yang merupakan potensial di daerah. Sektor pertanian merupakan sektor potensial di Sultra yang memiliki peranan besar dan strategis dalam pembangunan perekonomian di Sultra sehingga juga berdampak pada pembangunan nasional. Digitalisasi pertanian merupakan strategi yang tepat untuk diimplementasikan di era digital 4.0 di Sultra. Sehingga dengan pemanfaatan teknologi digital secara optimal mampu memberikan informasi tentang komoditas pertanian, kebutuhan pasar, luas wilayah tanam serta informasi perkiraan masa panen dengan cepat dan akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun