“Coba kalau udah jadi istri, kan makan gak sendirian lagi…”
Comon’ kalau suaminya pergi dinas keluar kota, masa harus menunggu ia kembali supaya makan tidak sendirian lagi? Keburu mati. Gerutuku hampir 3 tahun berturut-turut ini.
“Ar, udah pulang belum?”, seru suara sebrang tanpa ucap salam.
“Udah…”, balasku setengah malas.
“Haish, ada paket buatmu ini di kantor. Kayaknya penting deh, soalnya pakai pengiriman cepat.”
“Iya nanti aku ke kantor dulu sebelum pulang.”
“Lho? Tadi kamu bilang udah balik ke kampung?”, nadanya terasa bingung.
“Iya udah lima menit yang lalu, sebelum kamu bangunin aku…”
“Ye, mimpi itu mah! Udah ah buruan kesini, nanti makin lama makin macet jalanmu pulang.”
“Hu’um…”, akhirku tanpa basa basi lain.
Kiriman apa yang sudah membangunkan waktu hibernasiku? Aku bahkan tidak belanja apapun secara online. Apa surat-surat tagihanku? Atau mungkin ada bonus lain? Hahaha hal terakhir pemikiranku, membuat badan ini terasa ringan loncat ke dalam toilet.