Sadarkah kau? Ini benar-benar menyakitkan. Ketika apa yang sebenarnya masih aku tunggu, menemukan yang menurutnya lebih tepat. Untuk kasus ini, aku memang benar-benar bodoh. Kau bahkan mengatakan bahwa, ingin kembali tapi takut untuk menyakiti. Bagaimana kau tahu itu akan terulang lagi? Hahaha benar-benar bodoh. Hey, aku belum bisa melupakanmu sampai saat ini, sampai saat kau menjadi pendamping hidup orang lain! Tanpa kau mencoba kembali denganku, melalui ini pun, kau dapat dikatakan sudah kembali menyakitiku.
Ah, rasanya sakit, sekali…
Jauh lebih sakit, ketika aku berusaha untuk membuatmu sadar akan keberadaanku. Aku berusaha pergi, agar kau yakin bahwa aku orang yang kau butuhkan. Aku berusaha pergi, agar kau bisa lebih percaya diri. Lalu, kembali. Bukan, benar-benar pergi.
Oh, Tuhan!
Tidakkah kau tahu, aku tak melakukan apapun termasuk mencari penggantimu seperti apa yang telah kau lakukan ini? Perjalanan kembaliku menjadi pilu, teramat dalam, aku bahkan tak dapat menghentikan tangisku. Dunia yang gelap, hati yang dingin, pikiran tak tentu, ini benar-benar terasa menyedihkan.
Aku…
Sakit.
Benar-benar.
Sakit.
Berbahagialah, G!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H