Mohon tunggu...
Syifa Khairani
Syifa Khairani Mohon Tunggu... -

sipasipeng.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Akhir, Berbahagialah!

12 Oktober 2016   13:03 Diperbarui: 12 Oktober 2016   13:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mencari-cari ia yang menjadi informan, tidak juga ku temukan. Tadinya hendak pamit sekalian, pikirku. Tapi yang kudapat hanya selembar amplop coklat diatas meja, kantor lumayan sepi rupanya. Hanya masih bertahan beberapa editor layout yang menyelesaikan sisa tanggungan. Amplop ini tipis, tidak seperti berisi barang atau setumpuk uang, mungkin memang hanya sebuah surat tunggakan. Ah, sedikit menyesal aku terburu-buru dengan semangat. Tulisannya memang benar, untukku, Arsy Azizah Maurie.

Ada dua hal di dalamnya…

Mungkin lebih baik aku baca dulu suratnya,

Assalamualaikum, ii

Wah, sepertinya ini dari teman lamaku.

Maaf kalau ini terlalu cepat rasanya. Tapi, sebelumnya, terimakasih karena berhasil membuat aku bangkit, hingga kembali di tempat asalku, di keadaan sekarang. Aku memang seperti apa yang kamu katakan sebelumnya, bodoh, dan aku setuju akan hal itu. Aku tidak bisa menahanmu yang terus-menerus menuntut terlepas. Padahal, aku masih sangat mencintamu, saat itu, teramat sangat. Aku bahkan berusaha merelakanmu, dengan apa yang sedang kau kejar. Aku terlalu malu untuk kembali kepadamu. Aku tidak cukup baik untukmu, yang dahulu, ketika kita bersama, tidak pernah sekalipun lelah untuk tetap mendampingiku. Aku takut, kesalahanku akan terulang lagi, dan akhirnya kembali menyakitimu. Maaf, karena baru saat ini, aku bisa mengabarimu…

Kemudian, sebenarnya, bukan itu maksudku. Mengembalikan secara semena-mena kenangan pahitmu, ketika bersamaku, bukan. Maafkan aku i. Aku hanya merasa, kamu perlu tahu kebenarannya, bahwa aku pun sama tersiksanya, dari setelah kehilanganmu. 

Sekali lagi, Maaf. Aku tidak akan lebih panjang untuk membahas yang lalu. Dengan surat ini, aku meminta maaf. Sekaligus memberikan kabar bahagia (untukku dan keluargaku) yang aku harap juga bagimu. Bahwa aku yakin kau pulang setelah lebaran, dan aku berharap kau bisa datang di acara akad nikah ku. Hari ke-3 setelah lebaran. 

Aku harap, hal-hal yang belum kita bicarakan, dapat dengan segera tersampaikan. Undangan Pernikahan aku lampirkan. Jangan lupa bawa pasanganmu!(:

Salam sukses,

Galang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun