Mohon tunggu...
Syifa Helsiana
Syifa Helsiana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Suka membaca dan menonton film, sehingga ingin mencoba menuangkan pendapat dan ide ke dalam bentuk tullisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Tabuk: Peperangan Tanpa Adu Pedang

12 Desember 2023   23:52 Diperbarui: 13 Desember 2023   07:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perang Tabuk ini, kaum muslim mengalami banyak menghadapi ujian Tatkala Rasulullah berjalan menyusuri Al-Hijr, beliau rehat di sana dan para sahabat mengambil air dari sumur disana. Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, "Jangan menggunakan aimya sedikit pun, baik untuk diminum maupun untuk digunakan berwudhu. Siapa yang sudah terlanjur mengambilnya untuk adonan roti, berikan saja adonan itu untuk dimakan unta. Tetapi jangan makan sedikit pun darinya. Dan jangan ada siapa pun di antara kalian yang keluar, kecuali bersama seorang teman." Para sahabat menuruti pesan Rasulullah tersebut, kecuali dua orang dari keluarga besar Bani Sa'idah. Salah seorang keluar untuk suatu keperluan, dan yang satunya lagi keluar untuk mencari untanya. Orang yang pertama tadi tiba-tiba merasa lehernya tercekik sehingga pingsan, dan orang yang kedua dihempas angin sangat kencang sehingga terlempar ke gunung Thayyi'. Lalu Rasulullah mendoakan mereka dan mereka pun berhasil selamat dan ditemukan. Karena kondisi udara yang terik dan tidak adanya persediaan air, kaum muslimin akhirnya mengadu pada rasul. Rasul mendoakan kepada Allah memohon pertolongan-Nya. Tidak lama kemudian Allah mengirimkan awan dan hujanpun turun dengan derasnya, membuat pasukan muslim kembali segar.

 

Saat telah sampai di lokasi perang umat Islam keheranan melihat pasukan Romawi yang tidak menunjukkan pergerakan. Merekaa hanya bersembunyi di dalam benteng yang Rasul memerintah Khalid untuk menyerbunya. Akan tetapi, tentara Romawi di benteng tersebut tidak memberikan respon yang berarti. Pasukan utama Romawi tidak terlihat ada disana. Sembari menunggu, Nabi Muhammad mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar sana dan berdiplomasi dengannya.

 

Bangsa Romawi yang mendengar kedatangan pasukan Nabi yang ramai di Tabuk akhirnya memutuskan untuk kembali ke daerahnya dan tidak ingin melanjutkan perang. Dengan ini, masyarakat Islam berhasil mendapatkan kemenangan tanpa harus beradu pedang. Ini merupakan kejadian istimewa yang terjadi di perang Tabuk. Perang yang tidak ada pertumpahan darah di dalamnya. Hal yang sangat menonjol dari perang ini ialah ujian kesabaran yang mesti dihadapi oleh umat muslim. Dengan ketabahan hati dan kelapangan dada, umat Islam dapat menyelesaikan misi ini dengan indah.    

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun