Mohon tunggu...
Syifa Fauziyyah
Syifa Fauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi

saya seorang mahasiswi unikom

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Sindir Gibran Rakabuming Sebagai Generasi Milenial yang Menjadi Calon Wakil Presiden

18 Desember 2023   00:26 Diperbarui: 18 Desember 2023   00:26 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang jika dilihat bersamaan dengan tanggapan -- tanggapan yang menyatakan Gibran tidak layak sebagai cawapres, membuat adanya kecocokan namun itu tidak valid. Kita harus update tentang perkembangan, mengetahui pembaharuan dan tidak boleh mendefinisikan sesuatu tanpa ada fakta atau bukti yang valid. Gen-Z adalah generasi yang melek dan sadar akan dunia digitas, yang memiliki pemikiran demografis serta kritis sehingga tidak boleh menyimpulkan suatu kekurangan.

Anies merasa yakin dan percaya diri bahwa pasangannya dalam Pilpres 2024 ini sudah siap menghadapi segala masalah di bangsa ini yakni Cak Imin. Cak Imin adalah cawapres yang mumpuni dan sudah terpuji sejak menjadi aktivis politik. Rasa bangga dan tidak meragukan yang dirasakan oleh Anies kepada pasangannya ini. Tapi apakah benar? Gen-Z tidak mudah dipengaruhi tanpa bukti dan fakta yang valid. Pasangan mana yang akan saling menjatuhkan? Pasti semua pasangan politik ingin mengangkat kemenangan, ingin mengusai kemenangan sehingga segala cara dilakukan untuk menjatuhkan lawan. Apa perilaku ini yang akan membuat perubahan?

Sebelum Pemilihan Presiden 2024 ini diadakan, banyak sekali hal -- hal yang menggoyahkan apalagi saat paslon saling mencari kesalahan atau kekurangan paslon lainnya. Gen-Z harus terlebih dahulu mencari dan menggali informasi -- informasi terkait dunia politik agar tidak menjadi generasi yang mudah termakan berita palsu.

Generasi Z yang merupakan kelompok orang yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, mulai mencapai usia yang memungkinkan mereka untuk memenuhi syarat sebagai pemilih. Partisipasi politik generasi ini di pemilihan umum dapat memberikan dampak signifikan terhadap dinamika politik dengan kecenderungan mereka untuk mengutamakan isu -- isu seperti keberlanjutan, kesetaraan dan teknologi. Pilpres 2024 ini adalah salah satu pemilihan yang pertama untuk saya, mengingat saya masih adalah salah satu Gen-Z yang sudah memenuhi syarat untuk memberikan hak suara dalam memilih pemimpin Indonesia yang bertanggungjawab. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mendengar suara rakyat, pemimpin yang mendengar aspirasi rakyat, pemimpin yang mau turun kelapangan bukan hanya saat kampaye dilaksanakan.

Untuk saya pribadi juga terdapat tantangan menjadi seorang pemilih presiden apalagi ini adalah perdana saya menjadi memberikan hak suara. Dengan melibatkan penelitian yang cermat untuk memahami platform dan kebijakan calon, serta pemahaman mendalam terhadap isu-isu kunci yang memengaruhi masyarakat. Selain itu, saya sebagai Gen-Z harus menganalisis keandalan sumber informasi, mengatasi disinformasi, dan mempertimbangkan dampak kebijakan terhadap berbagai sektor merupakan langkah penting dalam membuat keputusan yang terinformasi serta dihadapkan pada tugas memahami kompleksitas sistem politik dan memilih calon yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun