"Anak jaman sekarang itu seperti lupa masa lalu saja," ucap mbah kung disela-sela ceritanya, " lah kenapa begitu kung?," tanyaku.Â
"Iya, coba lihat anak muda jaman sekarang, sekolah sudah ada dimana saja, buku juga sudah disediakan oleh pihak sekolah tapi kok masih males belajar, males baca buku, ketambahan smartphone bukannya memanfaatkan dengan bijak, malah untuk bersenang-senang dan hal yang tidak manfaat," ungkapnya.
" Lha terus gimana menurut mbah kung?," Tanyaku " Jaman sekarang memang sudah merdeka, semua orang bisa melakukan apa saja, tidak seperti dulu yang masih diperbudak oleh penjajah, bahkan untuk membaca saja susah sekali" ungkapnya. Kalau BJ Habibie menyebutkan, " Indonesia memang sudah merdeka, tapi tidak punya integritas."
Menurut mbah kung pengetahuan dan kesadaran mengamalkan nilai-nilai pengetahuan adalah salah satu pondasi kuat untuk berdirinya suatu bangsa, dan inilah yang perlu ditumbuhkan lagi, yaitu semangat untuk mengambil pengetahuan bagi para pemuda bangsa, dan memanfaatkan kemudahan teknologi untuk berbagi kebaikan.
"Dan satu lagi, semua yang ada di Indonesia adalah saudara kita, jangan saling memusuhi hanya karena perbedaan," tutupnya.
Setelah penjual itu pergi, aku kembali menoleh bangunan itu yang di atas gerbang bertuliskan, "Taman Makam Pahlawan" yang beberapa bulan lalu aku sempat menginjakkan kakiku disini, menghantar sosok kakungku beristirahat dengan tenang.
"Tenang kung, aku berjanji untuk menjadi pemuda yang berilmu, karena untuk memerdekakan bangsa tidak harus menjadi seperti kakung, tentara pembela tanah air."
Dengan memerdekakan diri dari rasa malas dan kebodohan, kita sudah merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H