Mohon tunggu...
Syifa Azzahra
Syifa Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Jihad dalam Perspektif Islam

24 Desember 2021   23:00 Diperbarui: 24 Desember 2021   23:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari segi bahasa, secara general dan garis besar Jihad bisa pula diartikan sebagai penyeruan (al-Da’wah), menyeru kepada yang ma’ruf serrta mencegah kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar), penyerangan (gazwah), pembunuhan(qital), peperangan (harb), penaklukan (siyar), menahan nafsu (Jihad- Al-Nafs) serta kata lain yang memiliki makna yang sama atau serupa.

Berdasarkan akar, asal, dan segi bahasa dari kata Jihad, dapat diketahui bahwasanya Jihad memiliki makna sebagai upaya yang bersungguh-sungguh, sulit, maksimal, keras, dan kuat. Dikatakan kesukaran karena di dalamnya terdapat banyak hambatan, rintangan, dan musuh yang sulit untuk dihadapi dan memerlukan kemampuan ekstra baik itu dalam bentuk fisik, batin, material, non material, maupun ilmu atau kepandaian. Jika dilihat dari pandangan terminologinya ialah mengerahkan segala kemampuan untuk menangkis serangan dari musuh yang tak kasat mata seperti hawa nafsu, syaitan, dan musuh yang dapat terlihat secara fisik yakni orang-orang kafir (Al-Asfahani, t.th208).

Berpijak dari hasil analisis makna sebelumnya, terlihat jika Jihad merupakan sebuah istilah Islam yang mengandung pengertian yang luas. Dampak dari makna umum ini menimbulkan pemahaman yang dangkal atau parsial. Jihad tidak dapat dimaknai sebatas perjuangan fisik melawan musuh-musuh seperti orang-orang kafir, munafik, atau zalim. Bentuk perlawanan bisa dimaknai sebagai perlawanan terhadap kebodohan yang dapat menyebabkan hambatan dalam pengembangan intelektual atau hawa nafsu yang dapat mendorong manusia melakukan perilaku yang merusak martabatnya.

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.

Pemaknaan Jihad dalam Al-Qur’an

Kata Jihad tercantum dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dengan 6 ayat yang menjabarkan mengenai perintah Jihad sedangkan ayat lain adalah sekumpulan hukum dan filosofi mengenai Jihad. Sebagian besar ayat tersebut turun di Madinah dengan situasi nya pada saat itu kegiatan dakwah yang sangat gencar dilakukan. Turunlah salah satu ayat Allah SWT yakni QS. Al-Furqan:52 mengenai pengutusan Allah SWT terhadap Muhammad kepada seluruh manusia untuk berjihad kepada mereka dengan mengajarkan Al-Qur’an. Dari ayat rersebut dapat dimaknai Jihad ialah berdakwah mengajarkan Al-Qur’an dengan semangat yang besar.

Pengertian Jihad dalam makna moral dapat ditemukan dalam QS al-Ankabut ayat 69 di mana terpapar bahwa orang-orang yang berjihad dalam mencari ridha Allah akan ditunjukkan jalan bagi mereka dan Allah SWT akan selalu menyertai mereka (orang-orang baik). Menurut Yusuf al-Qaradhawi jihad moral meliputi jihad terhadap hawa nafsu dan jihad melawan godaan setan seerta tidak ada unsur peperangan sedikitpun pada ayat ini.

Ayat suci Al-Qur’an surah an-Nahl ayat 110 memaparkan kondisi kaum mulsimin yang lemah di Mekkah ketika masa permulaan Islam. Mereka diasingkan serta difitnah oleh kaumnya. Kemudian mereka menghadapi hal tersebut dengan berhijrah serta melakukan jihad. Kata Jihad di sini tentunya bukan bermakna perang karena perintah perang turun pertama kali ketika periode Madinah. Jihad dalam ayat ini berarti kesabaran kaum muslimin terjadap ujian yang sulit atau cobaan yang berasal dari golongan kafir.

Setelah beberapa ayat diturunkan pada periode Madinah, dapat terlihat sebagian ayat turut mennyertai objek berjihad seperti oada surat al-Tahrim ayat 9 dengan objek yang tercantum adalah orang munafik dan kafir. Sedangkan sebagian yang lain tidak turut mencantumkan objek yang spesifik sepeti pada surat Al-Baqarah ayat 218 dan al-Maidah ayat 35. Berdasarkan suatu kaidah penafsiran, objek tersebut bersifat umum dan mencakup seluruh aspek yang berada dalam jangkauan lafaz. Objek Jihad tidak terbatas pada orang kafir saja tetapi juga menjangkau perilaku apa saja yang tidak sesuai dengan aturan dalam agama Islam.

Ayat pertama yang mengizinkan Nabi Muhammad dan para sahabat untuk berperang melawan kaum kafir ialah QS. Al-Hajj : 39-40 dikarenakan golongan Quraisyi mengusir golongan Muslim dari Mekkah. Setelah turunnya ayat tersebut Rasul membentuk sebuah pasukan untuk menjaga kawasan di luar kota Madinah sebagai antisipasi dari serangan mendadak yang mungkin dilakukan. Perang pertama yang terjadi antara kaum Muslimin dengan kaum Quraisyi adalah perang Badar pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriah.

Betapa pentingnya melihat perspektif historis dari ayat tentang Jihad yang terdapat pada kitab suci. Dapat ditegaskan bahwa Jihad sama sekali tidak identik dengan perang walaupun terdapat beberapa ayat yang membuatnya terlihat demikian. Hal tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi zaman Rasul di mana kaum muslimin terus didzalimi oleh golongan kafir sehingga mereka harus melakukan peperangan sebagai bentuk pembelaan diri dan menegakkan tonggak keagamaan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pemahaman tentang jihad yang selalu mengidentikkan dengan perang bukanlah sesungguhnya pemahaman yang bersifat Qur’aini (tidak bersumber dari Al-Qur’an).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun