Remaja adalah kelompok usia yang rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stres, dan gangguan perilaku. Pada masa transisi dari anak-anak ke dewasa, perubahan psikososial terjadi, yang membuat remaja lebih mudah terdampak oleh berbagai tekanan dari lingkungan keluarga, sosial, dan akademis.
Kesehatan mental sangat penting bagi seseorang, terutama bagi remaja. Pada tahun 2022, survei nasional mengenai kesehatan mental remaja Indonesia (I-NAMHS), yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Universitas Gadjah Mada, University of Queensland, dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, menunjukkan bahwa sebanyak 34,9% remaja Indonesia mengalami setidaknya satu jenis gangguan mental. Hal ini menunjukkan bahwa ada krisis kesehatan mental remaja yang perlu diperhatikan.
Prevalensi dan Jenis Gangguan Mental pada Remaja
Berikut adalah beberapa jenis gangguan mental yang paling umum dialami remaja, menurut data dari berbagai survei dan penelitian nasional:
1. Kecemasan: Kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum dialami remaja Indonesia. Data menunjukkan bahwa 28,2% remaja perempuan mengalami kecemasan, sedangkan 25,4% remaja laki-laki. Ini menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap kecemasan daripada laki-laki (GoodStats, 2024).
2. Depresi: Depresi adalah salah satu gangguan yang paling umum. Remaja perempuan (6,7%) mengalami depresi lebih banyak daripada remaja laki-laki (4,0%). Faktor hormonal, tekanan masyarakat, dan ekspektasi peran gender sering menjadi alasan mengapa banyak perempuan yang memiliki angka ini.
3. Risiko Bunuh Diri: Depresi berat sering dikaitkan dengan tindakan atau pemikiran bunuh diri, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian pada remaja.
Strategi Penanganan
Untuk menangani masalah kesehatan mental remaja, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan banyak elemen, seperti :
1. Peningkatan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental untuk remaja, keluarga, dan masyarakat. Pengenalan gejala awal gangguan mental dan pentingnya mendapatkan bantuan profesional adalah bagian dari langkah ini.
2. Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Pemerintah harus memastikan bahwa remaja dapat mendapatkan layanan kesehatan mental yang murah dan mudah diakses, seperti dengan menyediakan konseling di sekolah dan fasilitas kesehatan yang ramah remaja.
3. Program Pencegahan di Sekolah: Sekolah dapat membantu mengurangi masalah kesehatan mental dengan menawarkan program pengelolaan stres, pelatihan keterampilan sosial, dan dukungan emosional yang lebih baik.
4. Peran Media Sosial Positif: Kampanye edukasi digital harus mendorong penggunaan media sosial yang sehat untuk mengurangi efek negatif dan meningkatkan literasi digital.
Kesehatan mental remaja sangat penting dan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan generasi muda. Data dari tahun 2020 hingga 2024 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental pada remaja terus meningkat, yang menuntut perawatan yang komprehensif segera. Keluarga, pemerintah, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental remaja agar mereka dapat tumbuh menjadi orang yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H