SUAP
Â
   IDENTITAS
Judul = Suap
Penulis = Putu Wijaya
Penerbit = Jawa Pos dan Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit = 21 September 2008 dan Februari 2009
Â
   SINOPSIS
  Cerpen ini menceritakan tentang tokoh "saya"yang mempunyai pekerjaan yaitu sebagai seniman. Pada suatu hari ada seseorang peserta yang menawarkan nominal uang yang besar dan menawarkannya kepada Tokoh "Saya" saat dalam keadaan ekonomi hidupnya yang tidak berdaya.Â
  Tokoh "saya" sadar bahwa orang tersebut menawarkan dengan tujuan "Suap". Namun Tokoh "Saya" tetap saja menerimanya dikarenakan uang itu digunakan untuk menopang kehidupannya dan memenuhi segala kebutuhannya. Namun Tokoh "Saya" menyadari bahwa perbuatan tersebut salah namun tetap ia lakukan dikarenakan kebutuhan ekonominya.
Â
   BIOGRAFI
  Putu Wijaya memiliki nama asli I Gusti Ngurah Putu Wijaya yang lahir di Puri Anom,Tanaman,Bali tanggal 11 April 1944. Pada usia muda ia sudah menonjolkan kegemarannya didunia Seni. Ia menamatkan sekolah rakyat kemudian melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan mendapatkan gelar Sarajan Hukum pasa tanggal 28 Januari 1969.
  Setelah kira kira tujuh tahun tinggal di Yogyakarta lalu pindah ke Jakarta. Di Jakarta dia bergabung dengan teater kecil dan teater populer. Disamping itu dia juga menjadi sutradara film dan sinetron serta menulis skenario sinetron (Cas cis cus, Zig zag, dan Plong). Sinetron yang disutradarai film (Dukun Palsu, PAS,None,Warteg, dan Jari jari). Skenario yang ditulisnya ( Perawan Desa, Kembang Kertas, serta Ramadhan dan Ramoni, dan skenario tersebut itu sudah memenangkan piala citra.
   KELEBIHAN
Unsur Intrinsik
1. Tema = Tema yang diambil menarik relavan    dimasa sekarang.
2. Alur = Menggunakan alur maju dan mudah     dipahami oleh pembaca.
3. Sudut Pandang = Menggunakan sudut         pandang orang pertama ditandai dengan adanya kata ganti "Saya" memudahkan pembaca.
4. Amanat = Bahwa kita harus memahami bahwa Suap adlah perbuatan yang buruk yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kita seharusnya tegas dalam menyikapi perbuatan yang tidak baik jangan sampai kita masuk didalamnya. Dan bersyukur dengan yang sekarang kita miliki.
   UNSUR KEBAHASAAN
  Bahasa yang digunakan adalah bahasa dalam keadaan sehari hari sehingga pembaca dengan mudah memahami isi Cerpen.
   KELEMAHANÂ
Unsur Intrinsik
Tokoh dan penokohan = Tokoh "Saya" memiliki watak yang tegas, kurang sabar. Kemudian tokoh penyuap yang menyuap tokoh "Saya" berbuatan tersebut jelas adalah perbuatan yang tercela. Ade yang usil dan tetangga yang menaruh uang suap. Didalam cerpen itu lebih cenderung memiliki watak kurang baik yang tidak untuk dicontoh.
Unsur Kebahasaan
Terdapat kalimat yang kurang mendidik diakhir Cerpen yaitu "Bangsat! Aku yang disuap! Aku yang dijebloskan ke bui dan neraka, kamu yang enak enak menikmati! Bajingan!".
Simpulan
Cerpen Karya Putu Wijaya adalah cerpen yang bisa dibaca karena mempunyai amanat atau alur yang baik dalam cerpennya. Selain itu bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti. Cerpen ini dapat dijadikan sebagai penasihat kita karena sering terjadi disaat kita terlana pada suatu yang buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H