Selain peran dan dukungan orang tua, tentunya sistem pendidikan juga punya peran penting dalam membangun sikap dan sifat individu yang tangguh. Sayangnya, pada pendidikan tradisional terlalu fokus pada hasil akademis daripada membangun karakter anak, padahal karakter anak adalah kunci bagaimana sang anak bisa memahami akademik mereka. Tentunya hal ini dapat membuat anak merasa bahwa nilai ujian adalah satu-satunya tolak ukur keberhasilan mereka. Dr. Carol Dweck profesor psikologi Stanford University mengemukakan konsep growth Mindset atau pola pikir yang bertumbuh. Dalam penelitian Carol Dweck "Siswa yang diajarkan untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar lebih cenderung memiliki ketahanan yang lebih tinggi dan kepribadian yang tangguh" Dengan ini, guru perlu mendorong anak siswa untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
Seimbang Antara Harapan dan Dukungan
Pada dasarnya, generasi stroberi bukanlah generasi yang gagal, mereka hanya butuh cara yang berbeda untuk berkembang. Sebagai orang tua dan guru, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter anak bukan hanya nilai akademis anak saja. Dalam buku Grit: The Power Of Passion and Perseverance menurut Angela Duckworth "Ketangguhan bukanlah sesuatu yang diwariskan, tetapi sesuatu yang dapat dikembangkan melalui pengalaman dan pembelajaran." Dengan maksud, anak-anak akan menjadi lebih kuat jika mereka didukung untuk menghadapi tantangan secara langsung sambil diberikan dukungan emosional yang cukup.
REFERENSI
Yayasan Al-Ma'soem Bandung. (2024). Peran Orang Tua dan Pendidikan dalam Mempersiapkan Generasi Strawberry yang Tangguh. https://almasoem.sch.id/peran-orang-tua-dan-pendidikan-dalam-mempersiapkan-generasi-strawberry-yang-tangguh/
Dweck, C. (2006). Mindset: The New Psychology of Success.
Duckworth, A. (2016). Grit: The Power of Passion and Perseverance.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI