Mohon tunggu...
Syifa Adhali
Syifa Adhali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

memiliki hobi menonton film, membaca, dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Strategi Membangun Pasar Domestik Skincare Lokal

24 Desember 2024   14:19 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Skincare Travel Friendly (sumber : harpersbazaar.co.id)

Konsep Blue Economy adalah konsep pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya laut dan pantai dengan bijaksana, tanggung jawab dan berkelanjutan. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia adalah negara maritim dengan kekayaan Sumber Daya Alam lautnya. Konsep blue economy merupakan salah satu cara yang bisa membuat industri skincare lebih ramah lingkungan. Konsep ini bisa dilakukan dengan menggunakan kemasan yang bisa di daur ulang, menggunakan bahan aktif dari tanaman laut, seperti adas laut, rumput laut, kangkung laut, dan ganggang laut.

  • Kontribusi terhadap PDB

Menurut Reni Yanita, Direktur Jendral Industri Kecil, Menengah, dan Aneka menyampaikan bahwa pasar kosmetik di Indonesia saat ini dalam kondisi berkembang.  Pendapatan industry kosmetik diperkirakan meningkat sebesar 48% dari 2021 hingga 2024, naik dari Rp 21,45 triliun di 2021 (USD 1,31 miliar) menjadi Rp. 31,77 triliun pada tahun 2024 (USD 1,94 miliar).

  • Membuka lapangan kerja dan pemanfaatan e-commerce

Industri skincare di Indonesia bisa menyerap tenaga kerja sebesar 59.886 orang pada tahun 2022. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan produk skincare telah meningkat pesat melalui platform e-commerce. Dengan volume transaksi 145,44 juta dan nilai transaksi Rp 13.287,4 triliun, produk skincare berhasil masuk dalam tiga besar penjualan di pasar sejak 2018 hingga 2022.

  • Pertumbuhan pasar skincare di Indonesia

Pasar kosmetik Indonesia sedang berkembang pesat, dan dalam lima tahun terakhir, ia memiliki potensi untuk meningkat lebih dari sepuluh kali lipat. Data menunjukkan bahwa penjualan kosmetik dari Indonesia ke pasar global berpotensi mencapai USD 473,21 miliar pada tahun 2028, dengan pertumbuhan rata-rata 5,35% per tahun.

  • Meningkatkan nilai ekspor

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ekspor kosmetik Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, meningkat dari USD 425 juta pada tahun 2021 menjadi USD 770,8 juta pada Januari hingga November 2023. Tingkat pertumbuhan sebesar 28,80 persen terjadi dalam kategori produk kosmetik , dengan skincare sebagai produk ekspor terbesar.

Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ditandai dengan peningkatan jumlah perusahaan kosmetik dari 913 pada tahun 2022 menjadi 1.010 pada pertengahan tahun 2023. Karena kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan kulit dan penampilan, permintaan produk skincare lokal meningkat. Penggunaan bahan alami dan label halal juga menjadi nilai tambah konsumen. Secara keseluruhan, pertumbuhan industri perawatan kulit di Indonesia memberikan peluang besar bagi bisnis lokal untuk bersaing di pasar domestik maupun global. Namun, keinginannya untuk melakukan ini bergantung pada kemampuan mereka untuk berinovasi, meningkatkan daya saing, dan memanfaatkan peluang di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun