Dia Cinta Indonesia. Percakapan Penulis dengan Ali Froghi melalui Instagram (Arsip Pribadi Syifa)
Ali berbahasa Indonesia dengan lancar ( IG @Alifroghi)
2. Javed Najafi: Berakrobat Lewat Kata dan Lensa KameraJaved Najafi Berkarya Lewat Lensa Kamera Sumber Instagram Javed (@Daffodil Photography)
Kekejaman Taliban di Afghanistan memaksa Javed Najafi  melarikan diri dari negara asalnya, demi mencari keamanan dan melanjutkan hidup, singkat cerita dia terdampar di Indonesia seorang diri setelah melalui perjalanan darat dan laut yang berbahaya. Berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta dan Bogor sudah dia injak sebelum pergi  ke Makassar atas pilihannya sendiri dan mendaftarkan diri sebagai pengungsi di kantor imigrasi Makassar.Â
Berbagai pengalaman mulai dari ditipu supir taksi, lika-liku perlakuan pihak imigrasi Makassar, hingga rasanya jatuh sakit di asrama pengungsian hingga harus menjalani oprasi dengan proses berliku rumah sakit Indonesia telah dialami Javed dan semua itu tidak mematahkan semangatnya, sebaliknya kisah-kisah tersebut dituliskan dengan menyentuh di blognya. Menggugah simpati dan sisi kemanusiaan pembaca tanpa tendensi menghakimi siapapun.
Javed Najafi; Pengungsi, fotografer dan blogger (Arsip Capture: Syifa)
Kini, dengan kartu UNHCR ditangannya, Javed adalah Pengungsi resmi di Indonesia  yang sedang menunggu penempatan di negara ketiga yang akan menjadi rumah baru permanennya. Selama masa tunggu itu,  Javed tak tinggal diam ia mengisi waktunya dengan mengikuti sejumlah kursus online bersertifikat dan menjadi fotografer lepas.
Etikanya yang baik membuat ia mudah diterima dan bergaul dengan orang Indonesia. Jasa fotonya banyak dipakai dalam acara modeling di Makassar.
Javed dengan Karya Fotonya Sumber Instagram Javed: @ Daffodils Photography
screenshot-2019-07-10-20-59-14-5d26776e0d823024057e6b65.jpg
Javed dan Semangatnya serta etikanya yang baik (Sumber Instagram Javed @Daffodils Photography)
3.
M Baqir Bayani: Penyala Daya Komunitas Pencari Suaka.Kontribusi Pria asal Pakistan yang sudah tiga tahun berstatus pengungsi di Indonesia ini menakjubkan sekali. Menolak meratapi nasibnya sebagai pencari suaka di Indonesia serta sadar dengan keadaan dan akses bagi para pencari suaka yang serba minim di Indonesia, Baqir tak tinggal diam. Ia memilih mendirikan lembaga Help for Refugees sebuah wadah yang memberikan pelatihan dan peningkatan keahlian bagi para pencari suaka di Indonesia Khususnya di Jakarta.Â
M. Baqir Bayani. Pengungsi asal Pakistan di Indonesia yang memberdayakan sesama pencari suaka dengan mendirikan Help for Refugee (IG @BaqirBayani: Captured by Syifa)
Menyewa sebuah tempat di daerah Tebet, saat ini
Help for Refugees memberikan pelatihan mulai dari kelas Bahasa Indonesia, komputer dan memasak kepada sekitar 100 orang pencari suaka di Jakarta, lembaga ini juga memberikan layanan sekolah dasar non formal untuk sekitar 80 anak pencari suaka di Jakarta.Â
Help for Refugee; Wadah Komunitas Pencari Suaka yang didirikan M Baqir Bayani di Jakarta (IG Help for Refugee)
Hebatnya lagi, lembaga ini tidak hanya memberdayakan pencari suaka, tapi secara tidak langsung juga membuka lapangan kerja bagi orang-orang Indonesia.Â
Selain memberdayakan sesama pengungsi lewat lembaga Help For Refugees yang dibentuknya, Baqir juga mengisi waktunya dengan menjadi Koredponden untuk Al Jazeera di Indonesia dan sesekali menulis cerpen untuk The Jakarta Post.
Salah satu Artikel liputan M Baqir Bayani Untuk Al Jazeera (Capture Syifa dari Website @AJEEnglish)
Lihat Sosbud Selengkapnya