Kemampuan baca-tulis dan berbicara adalah rahmat, tapi apa jadinya jika dipakai untuk menghina tanpa aksi nyata? Rasanya menekan egoisme dan menahan nyinyir masih menjadi PR panjang bagi Indonesia.
Salam Kreatif!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!