Reality Show. Genre tanyangan ini dulu hingga kini cukup diminati penonton layar kaca Indonesia. Biasanya tayangan ini mengangkat kasus problematika kehidupan remaja muda sampai dewasa yang mengalami jalan buntu dan perlu semacam 'penyelsaian.'
Jika dulu tayangan jenis ini masih terkesan real dan dekat semakin bertambah tahun sepertinya tayangan ini mulai berubah format dengan unsur drama yang diperbanyak serta sejumlah bumbu yang ditambahkan sebagai penguat rasa mengikuti selera pasar dan (sebagian) generasi milenial.
Tak peduli dampaknya terhadap karakter dan edukasi pemirsa, sejumlah bumbu terus disuntikan kedalam kebanyakan reality show di layar kaca Indonesia Apa saja bumbu-bumbu penguat rasa dalam reality show di layar kaca Indonesia?Â
Yuk kita telusur sama-sama. Inilah uraiannya:
1. Pengintaian ala Detektif
"Pak! ikutin pakai mobil, lebih cepat, Pak, monitor! Targetnya lari"
"Waduh gimana dong ini huhu, gimana?"
**
Begitu biasanya dialog yang sering terjadi dalam pengintaian ala detektif yang dibuat dalam reality show bertema cinta di  televisi Indonesia. Ada kasus, ada klien, ada target dan juga ada kejar-kejaran dan host baper!
2. Kepanikan
"Gimana! Gimana ini, celaka!"
Kepanikan itu juga selalu ada di reality show bertem cinta du Indonesia semua orang yang terlibat tekesan panik dan buru-buru seolah jika sesorang putus cinta atau diselingkuhi maka seluruh dunia akan kiamat. Seolah kepanikan adalah hal baik untuk dipertontonkan.
3. Curhat
Curahan hati obyek yang menjadi sentral dalam reality show tersebut nyaris selalu ada di dalam realityShow bertema apa pun di Indonesia. Baik tema cinta ataupun sosial. Bumbu curhat ini biasanya digunakan untuk menggambarkan benang merah masalah.
4. Tangisan
Sama seperti curhat, bumbu ini nyaris selalu ada di reality show bertema apapun di layar kaca Indonesia. Bumbu ini adalah cara paling sederhana, instan dan drama untuk menarik simpati penonton.
5. Bentakan dan Marah-Marah
"Udah! Kamu bisa tenang gak sih!"Â
Tapi dialog itu dikatakan oleh host dengan nada tinggi dan tidak tenang.Â
Biasanya teriakan, bentakan dan marah-marah ini menjadi penanda twist atau eskalasi konflik.
6. Eksploitasi Kesedihan
"Ibu rumahnya sudah berapa tahun begini? Anak-anak masih sekolah kan?"Â
Lalu si obyek reality show itu menangis dan menceritakan masalahnya lebih dalam lagi. Dan ini salah satu jurus untuk menarik simpati penonton yang biasa dilakukan reality show di layar kaca Indonesia. Ekspoitasi kesedihan!
**
Itulah 6 bumbu yang biasa ditemukan dalam reality Show di layar kaca Indonesia dari 6 bumbu tersebut, mana yang sudah anda lihat? Itulah gambaran kreativitas layar kaca kita: Serba instan yang jauh dari kaya!
Salam Kreatif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H