2. Ilmiah Tapi Membumi
Hindari menulis dengan bahasa langit. Menulislah dengan bahasa yang mudah dipahami Hindari penetrasi kaku akademik seperti mencantumksn Sub Pendahuluan, abstrak dan metodelogi, kamu bukan lagi bikin skripsi! Kalau mau leburlah bagian akademik itu dalam tulisan dengan gaya pop. Ilmiah populer. Ibarat minum susu jahe, kamu bukan sedang minum susu sambil mengunyah jahe, tapi jahe itu lebur dalam susu.
3. Runtut Tapi Tudak Kaku
Penulisan yang koheren dan runtut tentu akan disukai pembaca, tap usahakan. jangan kaku. Sebelum memposting tuga pastikan kamu telah menuliskan setiap poin pembahasan dengan jelas, serta saling terhubung. Cara penulisan yang ringkas dengan definisi masalah yang jelas dan tidak bertele-tele, akan sangat memudahkan proses moderasi dan kurasi.
4. Hindari Analisis Berputar dan Jelimet.
Di Kompasiana, sebuah tulisan akademik bukanlah tulisan yang menebar istilah-istilah njilmet yang sulit dimengerti, atau analisis berputar-putar yang tidak punya juntrungan. Akan lebih elok jika tulisan itu dapat menyasar maksud tanpa harus bikin pusing pembaca.
5. Bukan hasil Plagiasi
Menulis itu perlu waktu, tenaga dan pikiran, karenanya jangan deh plagiat tulisan orang lain. Malu! Selain itu jangan menulis konten yang isinya benci-membenci dan bermuatan diskriminatif. Yang begitu, gak keren brosis.. :)
**
Budaya menulis di kalangan mahasiswa memang sesuatu yang baik untuk dibiasakan. Ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika mahasiswa terbiasa menulis, namun disisi lain akan lebih baik lagi jika mahasiswa juga membiasakan diri menulis untuk pembaca.
**
Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi pengalaman dan merefleksi fenomena yang terjadi.