Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[On Air Tragedy] Ragam Insiden Jurnalistik Paling Tragis yang Terekam Kamera

17 April 2017   13:14 Diperbarui: 17 April 2017   22:03 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Pembaca Berita Membacakan Kematian Suaminya

Dunia dibuat terharu dengan ketegaran Supreet Kaur seorang pembaca berita di Paradesh India menuai pujian netizen dan menjadi viral setelah membacakan berita kecelakaan mobil yang ternyata suaminya menjadi salah satu korban kecelakaan maut tersebut, menyadari bahwa suaminya menjadi korban, tangis Kaur tidak pecah di depan kamera, dia melanjutkan siarannya dengan tenang sampai akhir. Karena sikap profesional dan ketegarannya, aksi Kaur tersebut banyak menuai pujian. Vedeinya bisa dilihat di sini.

[caption caption="Supreet Kaur sosoknya menjadi viral setelah presenter ini membacakan berita kematian suaminya sendiri Sumber Bbc Indonesia"]

[/caption]

4. Lanjutkan Siaran Meski Tertembak di Tangan

Seorang reporter CNN Turki sedang memberikan laporan langsung saat tiba-tiba tembakan dilemparkan oleh orang tak dikenal dan mengenai tangan kiri reporter tersebut. Namun sang reporter tetap melanjutkan reportasenya dengan memegang mikerofon di tangan kanan sambil sesekali meringis menahan sakit. Videonya bisa dilihat di sini.

**
Profesi jurnalis memang kerap kali berhadapan dengan kejadian tak terduga yang menuntut adaptasi dan kesigapan yang cepat, juga sikap yang tepat. Beberapa insiden jurnalistik paling tragis di dunia yang terekam kamera itulah sebagian di antaranya.

Salut kepada para penyintas dalam setiap tragedi di atas. Lebih dari duka, setidaknya ada hal-hal yang bisa dipelajari dari kejadian yang menimpa mereka: bahwa jurnalisme adalah perjuangan kemanusiaan, tentang keberanian, empati, spontanitas dan totalitas dalam tugas.

Salam Kreatif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun