Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Melihat Kembali Tragedi WTC 11 September

11 September 2016   20:41 Diperbarui: 10 September 2018   13:55 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu kemudian memang tersiar breaking news di radio yang menyebutkan bahwa telah terjadi kebakaran pada salah satu menara kembar akibat pesawat yang crashed.

Namun situasi lebih jelas ditayangkan secara close up oleh siaran langsung di televisi. Pemandangan paling mengenaskan adalah ketika terlihat orang-orang yang sudah tidak tahan oleh panasnya api dan mungkin putus asa karena mengira tidak akan mendapatkan pertolongan lagi, hingga kemudian melompat dari jendela-jendela menara kembar WTC dan menerjunkan dirinya ke bawah, papar Bambang.

Situasi mencekam dan mengerikan terjadi lagi pada saat menara pertama runtuh yang tidak lama berselang disusul oleh ambruknya menara kedua.

Ketika itu hampir tidak dapat dipercaya bahwa gedung pencakar langit yang begitu kokoh dan dirancang lentur untuk tahan gempa dapat hancur berkeping-keping bersama seluruh orang-orang dan isi didalamnya. Kenangnya.

Pengalaman yang mencekam, untuk ulasan selanjurnya bisa dibaca di artikel tersebut.

3. Kisah Duka World Trade Center, New York [Tajuk Ide - 22]

Duka, luka, dan tragedi ternyata tetap tak sanggup menafikan naluri kemanusiaan. Hal itu dituliskan Wislan Arif dalam artikelnya.

Dalam artikel tulisannya Wislan menuliskan temuan benda-benda yang tersisa dari tragedi nahas itu. Wislan yang mengutip majalah National Geographic edisi September 2010 itu menuliskan kembali apa saja benda-benda sisa bernilai kemanusiaan yang ditemukan pasca tragedi berdarah itu, di antaranya secarik kertas dengan kata-kata cinta dari seorang wanita; seuntai tasbih atau rosario ---benda yang lazim menyertai seseorang yang selalu mengingat Sang Pencipta-nya (konon titipan dari seorang istri untuk sang suami); uang kertas USD 2 milik wanita yang bekerja di lantai 98 WTC; dan ada pula Alkitab yang telah melebur dalam cairan besi yang telah membeku.

Artikel yang menarik, untuk ulasan selanjutnya bisa dibaca di artikel tersebut.

4. Pengalaman Pilu saat Tragedi 11 September di New York

11 September 2001, di hari kelabu itu, Michael Sendow sedang makan siang bersama teman kantornya sehabis menyelesaikan suatu pekerjaan di sekitar menara WTC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun