Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengintip Potret Bandara di Berbagai Negara dalam Catatan Kompasianer

24 Agustus 2016   07:24 Diperbarui: 24 Agustus 2016   10:20 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-  [caption caption="ILUSTRASI BY theglobaltoday.com"][/caption]

Bandara bukan semata tempat pemberhentian pesawat, sebuah bandara adalah etalase negara, gerbang pertama pariwisata juga sarana penunjang mobilitas untuk segala kegiatan yang berhubungan dengan penerbangan.

Peran bandara sebagai pintu masuk wisatawan domestik ataupun mancanegara menjadikannya salah satu bahan penilaian awal terhadap peradaban sebuah negara, ketika wisatawan mendapati bandara yang bersih, dan teratur tentu akan menciptakan kesan yang baik bagi suatu negara.

Tentang bandara yang menjadi simbol citra di berbagai negara, sejumlah warga biasa dalam wadah Kompasiana berbagi cerita menyoal potret bandara yang pernah mereka kunjungi di luar negeri.

Dari beberbagai cerita yang terkumpul di Kompasiana, inilah intisarinya:

1. Charles de Gaulle” : Bandara Utama Paris dengan Atap Kaca Melengkung

Pada Kunjungannya ke Eropa tahun 2014 silam, ChristieDamayanti berkesempatan singgah di bandara Charles de Gaulle di Paris.

Bandara di Paris salah satunya adalah Charles de Gaulle Airport. Dinamakan Charles de Gaulle merupakan nama seorang pemimpin pasukan Perancis Merdeka (1890 – 1970). Letaknya sekotar 25 km di Timur Laut kota Paris.

"Tidak seperti bandara zaman dulu, bandara-bandara modern memang mempunyai konsep “terbuka dan transparan”. Sebagian besar dari kaca, dan tidak mempunyai sekat atau kalau pun ada sangat sedikit. Bahkan di Charles de Gaulle, atapnya pun kaca, sangat sesuai dengan konsep modern dan Paris tidak mempunyai panas yang menyengat." Tutur Cristie.

[caption caption="Bandara Charlres De Gaulle di Paris Dok Christie D"]

[/caption]

"Charles de Gaulle merupakan bandara utama di Paris yang memiliki atap kaca melengkung"

Lebih lanjut, Christie memaparkan, seperti bandara-bandara modern lainnya di dunia, Charles de Gaulle juga mempunyai ‘terowongan bawah tanah’, yang menghubungkan bangunan satelit dengan bangunan utama. Dan trotar bergerak atau travelator pun selalu terdapat di sana.

Bandara ini di desain lebih dari 3 lantai ke atas dan 1 lantai di bawah tanah, dan setiap terminal mempunyai puluhan pintu masuk, dan adalah wajar, untuk menampung wisatawan mancanegara.

Soal fasilitas lainnya, Christie menambahkan, seperti bandara-bandara dunia, Charles de Gaulle juga di desain sebagai bandara untuk ‘shopping’ dengan berbagai merk terkenal dunia.dengan butik internasional disekitarnya.

"Charles de Gaulle memang sebuah bandara yang indah dan luar biasa, baja dicat warna putih seperti di Bandara Charles de Gaulle, memperlihatkan betapa megah dan mewahnya bandara tersebut." Pangkas Christie.
Artikel wisata yang menarik.

2. Bandara Narita, Tokyo, Sehelai Sampah Saja Tidak Saya Lihat

Dalam perjalanan panjang menuju Halifax, Canada, tahun 2012 yang lalu Irsyal Rusadharus transit di Bandara Narita Tokyo. Setelah melayang di udara dengan maskapai penerbangan Japan Air Line.

Menjelang pesawat mendarat, dari balik jendela Irsyal mengintip, bandara yang terbesar dan tersibuk , yang melayani puluhan juta penumpang setiap tahunnya itu kelihatannya biasa-biasa saja. Baru kemudian, setelah ia sampai di dalam terminal, Irsyal agak terkesima, bukan pada kemegahan gedungnya, tetapi kesan bersih luar biasa yang ia lihat.

"Setiap sudut, ruangan, kamar mandi, restoran, yang saya lalui, tidak pernah saya lihat sehelai, sepotong sampah pun" Tutur Irsyal.

[caption caption="Toilet di Bandara Narita Dok Irsyal Rusad"]

[/caption]

Kemudian, karena ia transit cukup lama, pesawat Air Canada yang akan melanjutkan perjalan ke Toronto baru akan take off sekitar jam 16.00 sore waktu Tokyo, dan perjalanan ke Toronto memakan waktu lama sekali, sekitar 14 jam non stop, Irsyal ingin istirahat agak beberapa jam.

"Sebetulnya kalau saya mau, saya bisa tidur di bangku-bangku yang saya lihat cukup nyaman tidur di sana. Tetapi, karena saya belum mandi, dan betu-betul ingin tidur tanpa terganggu, saya berharap ada ruang khusus di dalam bandara dan memang ada namun tarifnya lumayan mahal." Imbuh Irsyal.

Akhirnya Irsyal memutuskan menyewa satu kamar di ruangan tersebut, dan walau ukuran kamarnya kecil, fasilitas di dalamnya cukup memadai, ada TV, kamar mandi di dalam kamar yang sangat bersih, air panas, dan toilet serba elektrik yang juga terasa hangat bila kita duduk di atasnya. Papar Irsyal.

Lanjut dokter ini, di bandara Narita, hmpir semua ruangan, kecuali kamar mandi, nampaknya dilapisi karpet yang tebal.

"Berjalan di atasnya terasa sangat nyaman dan empuk sekali, perjalanan yang agak jauh barangkali tidak akan melelahkan. Karpet yang kadang berwarna-warni itu kelihatan seperti baru dan sangat bersih". Tulisnya.

Ruangan bermain untuk anak-anak juga tersedia di beberapa tempat. Seperti ruangan bermain anak-anak pada umunya, fasilitasnya cukup lengkap. Bahkan ada ruangan khusus untuk menyusui bagi Ibu yang menyusui. Fasilitas kran air panas juga tersedia. Paparnya seraya berharap semoga suatu saat bandara di Indonesia bisa secanggih bandara Narita. Semoga.

Artikel yang rinci dan menarik untuk ulasan selanjutnya bisa di baca di artikel tersebut.

3. Pemeriksaan di Bandara Sydney Ekstra Ketat

Meninggalkan negeri kangguru untuk terbang ke Malaysia dan Jakarta pada 2014 lalu, Tjiptadinata Effendi merasakan bahwaPemeriksaan di Bandara Sydney semakin di tingkatkan. Kalau selama ini sudah terkesan ketat, belakangan semakin ditingkatkan lagi.

Pemeriksaan yang semakin ekstra ketat itu di antaranya adalah:

Di Gerbang Imigrasi

Setelah check in Tjipta langsung menuju ke pintu gerbang imigrasi untuk pemeriksaan kelengkapan dokumen. Ia memperhatikan paspor, paspor diteliti ulang bolak-balik dan kemudian petugas pemeriksa memandang dan menguji apakah wajah di paspor persis sama dengan wajah calon penumpang yang ada di depannya. Petugas memberikan beberapa pertanyaan singkat dan sekali lagi menatap wajah yang didepannya, baru paspor distempel. Begitu memasuki ruang imigrasi, pastikan agar HP sudah di matikan, tuturnya.

Soal Disiplin

Di Bandara Sidney, mengisi formulir saat melakoni pemeriksaan imigrasi harus benar-benar lengkap dan teliti, karena kalau tidak lengkap akan disuruh isi ulang dan mengantri lagi dari belakang.

Pemeriksaan Barang Bawaan

Koper Tjipta sempat 3 kali mengalami pemeriksaan ulang. Karena di dalam koper ada 3 buah laptop dan 3 Hp masih ditambah lagi dengan beberapa unit Charger dan uang logam.

[caption caption="Pemeriksaan barang bawaan penumpang di Sidney Airport Dok Tjiptadinata Effendi"]

[/caption]

Gerbang :”Body Scanner”

Usai pemeriksaan kelengkapan dokumen perjalanan dan scanning barang barang bawaan, masih ada pemeriksaan di pos ke-3 yakni Body Scanner”. Jadi kita tidak hanya melewati gerbang scanner seperti yang lumrah di mana-mana tapi melalui sebuah deteksi baru yang bernama Body Scanner.

Tjipta diminta masuk ke dalam bilik kaca yang ditutup rapat. Tangan diangkat keduanya ke atas, tahan 30 detik dan kemudian tangan boleh diturunkan. Tapi belum bisa buru-buru keluar. Masih harus tunggu hasil pengecekan petugas.

"Bila petugas mengatakan :” Okay. Good and Thank you, kita sudah boleh bernafas lega." Paparnya.

Artikel yang bermanfaat, untuk ulasan selanjutnya bisa dibaca di artikel tersebut.

4. Inilah 10 Bandara Terburuk di Dunia Tahun 2015!

Mau tahu bandara mana saja yang masuk katagori terburuk di dunia?

Melansir data dari SleeinginAirports sebuah Web di Australia, Kompasianer Ronny Noormenuliskan daftar 10 bandara terburuk di dunia tahun 2015.

Untuk posisi pertama ditempati Port Harcourt Airport merupakan bandara terburuk di dunia tahun 2015.

Kemudian di posisi kedua ditempati King Abdulaziz International Airport menempati peringkat bandara kedua terburuk di dunia, terutama menyangkut fasilitas dan pelayanan petugas bandara. Papar Ronny.

Artikel yang singkat padat dan menarik, untuk daftar bandara terburuk lainnya bisa dibaca di artikel tersebut.

**
Bandara merupakan salah satu cerminan dan nilai peradaban sebuah bangsa, Kebersihan dan keindahannya sudah seharusnya dirawat dan dijaga. Itulah beberapa potret bandara di berbagai negara dalam catatan Kompasianer, semoga bermanfaat!

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun