Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Perempuan Penyala] Srikandi Penebar Cahaya dalam Catatan Warga Biasa

11 Agustus 2016   08:35 Diperbarui: 11 Agustus 2016   20:36 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita yang pernah mengenyam pendidikan pasca sarjana di negeri Belanda ini akhirnya menemukan minat tersembunyinya. Beliau mengamati kehidupan anak-anak di sekitar pulau dan beliau tertarik untuk memberikan edukasi bagi anak-anak tersebut lewat membuka Taman Bacaan Pelangi.

Atas usahanya yang konsisten sampai saat ini, Nila telah meraih beberapa penghargaan di antaranya: Tupperware SheCan! Award di tahun 2011, Indonesia’s Inspiring Youth and Women Award di tahun 2012, Serta Kartini Next Generation Awards di tahun 2013.

"Saya mengenal Nila sebagai wanita yang menghidupi hidupnya". Pangkas Dewi.
Artikel yang sarat semangat dan inspirasi.

**
Tak sekedar cantik di mata, sejumlah perempuan tersebut juga begitu istimewa karena semangatnya untuk berbagi, berprestasi dan berdaya. Tak hanya bagi diri sendiri, tapi mereka juga telah berbuat sesuatu untuk masyarakat, lingkungan dan negaranya Jadi siapa bilang wanita biasa tak bisa hebat?

Mereka adalah sebagian kecil bukti dari besarnya semangat perempuan Indonesia.

**
Itulah sebagian intisari potret perempuan penyala dalam ragam cerita yang tertulis di Kompasiana, semoga bermanfaat!

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun