Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ragam Tradisi Cari Jodoh di Berbagai Negara dalam Catatan Kompasianer

20 Juli 2016   10:39 Diperbarui: 28 Juli 2016   09:03 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

★Ikut dalam Goukon (合コン)

Goukon itu seperti kencan buta. Jadi Goukon adalah suatu perkumpulan yang diatur oleh seorang cowok dan cewek, dimana masing-masing saling membawa teman-temannya untuk dikenalkan dalam suatu pertemuan yang biasanya didakan di tempat-tempat makan.

Omiai (お見合い)
Cara ini sebenernya kurang begitu disukai oleh para single di Jepang. Kenapa? Karena identik dengan cari jodoh atas dasar paksaan orangtua. Ya, Omiai ini adalah proses pengenalan yang dilakukan oleh para orang tua yang saling menjodoh-jodohkan anak-anaknya.

Para orang tua akan saling tukar menukar foto omiai yang biasanya kalau cewek, akan mengenakan pakaian tradisional Jepang, yaitu Kimono atau berpakaian rapih formal baju kerja. Sedangkan orang tua dari pihak cowok juga akan mengirimkan foto anaknya yang terbaik, biasanya menggunakan baju kerja jas rapi.

Setelah melihat foto, kemudian ada loh pertemuan antara orang tua dan anak-anaknya itu, tapi terlihat jelas kalau para orang tua lah yang paling banyak berbicara dan anak-anaknya hanya saling lirik-lirikan. Pangkas Weedy. Artikel unik tentang sisi lain Jepang.

**
Menyoal jodoh, dengan siapa atau akan datang dengan cara seperti apa, adalah hak veto Sang Maha Cinta, barangkali setiap yang dipertemukan pada waktu dan tempat yang sama adalah berjodoh. Namun untuk berjodoh beserta rasa tentu itu butuh usaha.

Itulah sedikit rangkuman tradisi mecari jodoh di berbagai negara dalam catatan Kompasianer, semoga bermanfaat!

Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun