- Â [caption caption="Kereta Api dok KCJ"][/caption]
Kereta baik kereta api atau pun kereta rel listrik merupakan salah satu jenis angkutan darat yang diminati masyarakat biaya yang murah, waktu tempuh yang relatif cepat membuat alat transportasi yang satu ini menjadi pilihan untuk mensiasati kemacetan jalan.
Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara, kereta juga masih menjadi salah satu angkutan yang diandalkan guna menunjang aktivitas. Rangkaian gerbongnya yang relatif luas mampu memuat penumpang maupun barang dengan sekala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara menjadikan kereta sebagai transportasi darat utama, baik antar kota maupun antar negara.
Sejumlah kompasianer diaspora yang tersebar di berbagai negara memotret sekilas serba-serbi kereta di wilayah mereka
Yuk, intip potret transportasi kereta di berbagai negara, kereta punya cerita, inilah intisarinya:
1 4 Bangku Spesial dalam Gerbong Kereta di Korea
Tinggal di Korea mengikuti suami tercinta sedikit banyak membuat Sasya Mama paham serba-serbi negeri gingseng tersebut. Termasuk soal subway- kereta bawah tanah yang menjadi salah satu transportasi penunjang di Korea.
Menurut Sasya, sistem kereta api yang dipakai di Korea sama halnya seperti subway di Jepang ataupun dinegara-negara maju lainya. Bahkan tiket kereta juga bisa dibeli melalui mesin-mesin. Atau jika tidak mau pusing memakai kartu prabayar juga bisa tinggal di tempelkan saja pada pintu masuk mesin, baru deh bisa lolos masuk. Mau keluar stasiun juga melakukan hal yang sama.
Yang menarik saat Sasya naik kereta di Korea, ia memperhatikan dimasing-masing gerbong ada 4 bangku spesial bagi penumpang. Walaupun kereta dalam kondisi padat jika 4 orang spesial ini tak ada dalam gerbong tersebut maka bangku untuk 4 orang ini tetap tak ada yang mau duduk disana.
Bangku-bangku spesial tersebut berada di paling pinggir dekat pintu antar gerbong dan 4 bangku tersebut adalah milik lansia, orang cacat, wanita hamil dan ibu yang mengendong anaknya.
"Orang Korea tak akan mau duduk di kursi spesial tersebut jika mereka bukan termasuk diantara ke empat orang tersebut. Jikapun maksa juga mau duduk maka siap-siap banyak orang yang akan protes." Tutur Sasya.
Sebuah potret pelajaran tentang budaya malu. [caption caption="Kursi prioritas di kereta korea (Dok Sasya Mama)"]
Kehidupan berkereta di Jepang adalah representasi negara yang mengakomodasi hajat hidup orang banyak, dan Jepang membuktikan bahwa mereka bisa mewujudkan transportasi yang berkeadilan.
Itulah yang dirasakan Yusticia Arif Selama tinggal di Tokyo, Jepang. Melalui tulisannya Yusticia berbagi cerita tentang budaya berkereta di Negeri Sakura.
Menurut Yusticia, naik kereta di Jepang sangat mudah. Petunjuk peta jelas dan lengkap. Petugas kereta, meski tak banyak jumlah personilnya (karena mahalnya tenaga kerja di Jepang)juga sigap membantu penumpang yang kebingungan menemukan line atau jalur kereta yang hendak dituju.
Ada juga penyedia informasi kereta yang bersifat on line, misalnya hyperdia.com, tinggal klik stasiun keberangkatan dan tujuan, dalam sekejap, informasi line kereta, estimasi waktu dan total tarif akan segera muncul di layar smartphone kita.
Dengan menggunakan kartu berlangganan, penumpang akan lebih mudah dan efisien lagi dalam berkereta.
Paling tidak ada 2 jenis kartu langganan yang bisa digunakan, yaitu Pasmo dan Suica. Beda kedua kartu ini adalah : Pasmo bisa digunakan untuk menumpang semua kereta dari semua operator, sementara Suica diterbitkan oleh JR, jadi penumpang hanya bisa menumpang kereta yang dioperasikan JR saja.
Pasmo dan Suica ini seperti sistem pulsa, jadi bisa kita isi ulang dan kartu berlaku hingga 10 tahun. Sistem pembelian tiket juga sangat mudah. Ada semacam mesin (fare adjustment machine)yang menjual tiket secara otomatis, tinggal klik tombol stasiun tujuan, masukkan uang dan tiket keluar. Papar Yusticia.
Lanjutnya, frekuensi kedatangan dan keberangkatan kereta di Tokyo sangat singkat, dalam catatan Yusticia, tidak sampai 5 menit, sudah ada kereta berikutnya, jadi, penumpang tidak perlu khawatir ketinggalan kereta/terlambat berangkat ke tempat tujuan.
Untuk kereta komuter, ada 3 jenisnya : kereta local yang berhenti di tiap stasiun, kereta semi ekspres yang berhenti di beberapa stasiun, dan ada kereta ekspress yang langsung meluncur ke tempat tujuan, sehingga cepat sampai tujuan. (Untuk kereta Shinkansen, juga berlaku pembagian 3 jenis ini : Nozomi, Hikari dan Kodama). Jelas Yusticia.
[caption caption="Penunjuk jadwal kereta di jepang (Foto: Yusticia)"]
Untuk ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut
3. Penting Bagi Yang Pertama Kali Gunakan Kereta Api di Australia
Khusus bagi yang pertama kalinya mengunakan jasa kereta api di Australia, Tjiptadinata Effendi mencatat ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, agar perjalanan aman dan lancar yaitu:
★Catat nama kota atau lokasi tujuan
★ Siapkan uang kecil, karena di stasiun kereta api ,tidak ada tempat penukaran uang
★Tumpukan Koran/majalah yang tergeletak dilantai,ada pemiliknya/jangan diambil
★Hndari salah pencet tombol tujuan,karena tiket yang sudah diprint tidak dapat ditukar
★Simpan tiket dengan baik,karena kalau hilang berarti harus beli lagi
★Kereta api bergerak otomatis dan hanya berhenti 30 detik ,lalu pintu tertutup otomatis
★Hindari naik gerbong yang keliru.
Ketika di dalam gerbong
★Walaupun tempat duduk di depan kosong, jangan mengangkat kaki ke atas
★Dilarang makan minum dalam gerbong
★Jangan buang sampah, untuk hindari denda
★Perhatikan nama tujuan yang tertera di running text pada dinding gerbong- -jangan mengandalkan hafalan ,pengucapan nama tempat,tidak sama dengan yang tertulis terutama nama yang berasal dari nama Aborigin
★Connecting Train Station/ menyambung dengan gerbong lainnya.
★ Perhatikan pada papan informasi, di pintu gerbang mana untuk menyambung perjalanan
★ ketika melalui gate ke pintu gerbang berikutnya, perhatikan tanda panah pada tiket
★ Masukkan dan ambil kembali tiket yang keluar disisi lain -palang terbuka dan segera masuk.
Menurut Tjipta, Australia adalah negara kecil dengan sistem tata kelola kereta yang baik.
4. 3Â Serunya Naik Kereta Api Cepat Tiongkok dari Beijing ke Hangzhou
Berkunjung ke negeri tirai bambu, Ita DK punya pengalaman mencoba naik kereta api cepat dari Beijing ke Hangzhou dengan kereta api cepat alias shinkansen ala Tiongkok. Kereta cepat yang dikenal dengan nama High Speed Rail, dan dikelola dan dioperasikan oleh Tiongkok Railway, badan usaha milik negara yang mengelola perkeretaapian, semacam PT Kereta Api Indonesia.
Masuk Stasiun Kereta Api di Beijing, Tiongkok kesan pertama yang di dapat Ita adalah seperti suasana bandara.
Papan petunjuk informasi tersedia secara digital, berisi jadwal keberangkatan dan kedatangan. Pintu pemberangkatan ada nomer 1 sampai 20. Turun ke kereta pemberangkatan semua pintu pakai eskalator naik-turun. Mesin pemesanan tiket banyak dan restoran siap saji Amerika serta toko merek eksklusif bertebaran. Setiap masuk ruang tunggu, penumpang diperiksa badan dan tasnya dengan X Ray dan pintu sensor seperti masuk bandara. Tulis Ita.
Penumpang diperbolehkan masuk kereta api kurang setengah jam pemberangkatan. Tiket sengaja sudah Ita beli jauh-jauh hari dengan online dan harus ditukarkan dahalu dengan tiket resmi. Masuk gerbong kereta terasa AC-nya dingin dan bersih. Jarak Beijing-Hangzhou 1.200 kilometer dan waktu sekitar enam jam karena berhenti di enam stasiun yang dilewati.
Lanjut Ita, di setiap tiket kereta ada kode huruf untuk menunjukkan jenis kereta api yang dinaiki. Kereta super cepat tipe G-Train dengan kecepatan 350/km, ada juga kereta dengan kecepatan menengah dengan kode D-Train kecepatan 250 km/jam dan Z-Train 150 km/jam. Harga lebih murah untuk waktu tempuh lebih lama. Yang lebih murah lagi adalah K-Train 100 km/jam, kecepatannya sama dengan kereta biasa seperti kereta Agro Bromo.
Menurut Ita, Harga kelas eksekutif dan ekonomi kereta di sana bedanya dua kali lipat. Harga tiket ekonomi yang ia beli dalam kurs 400 yuan atau sekitar Rp 1 juta, sedangkan eksekutif Rp 2 juta. Menurut Ageng anaknya yang beli tiket kereta api secara online, lebih murah naik kereta api cepat daripada naik pesawat Beijing-Huangzhou yang waktunya satu setengah jam yang harganya bisa Rp 5 juta PP kalau beli mendadak.
"Makanya penduduk Tiongkok suka naik kereta api cepat cuma beda 4 jam waktunya. Meski kelas ekonomi tiap kursi ada colokan listrik untuk charging baterai telepon seluler genggam dan laptop. Di depan setiap kursi ada juga meja lipat untuk tempat makanan dan minum seperti meja di pesawat terbang." Pangkas Ita.[caption caption="Tiket kereta di Tiongkok Dok. Ita DK"]
**
Kereta. Â Karena cepat, murah dan efektifnya alat transportasi ini banyak menjadi pilihan, lebih dari itu, perjalanan dengan kereta selalu punya cerita. Itulah sekilas potret transpotasi kereta di berbagai negara yang terekam lewat ragam tulisan di Kompasiana. Semoga dapat diambil manfaatnya.
Salam Kompasiana
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H