Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka yang Bertahan: Ragam Cerita Kompasianer Bangkit dari Masa Sulit

5 Juni 2016   14:03 Diperbarui: 19 Juni 2017   05:39 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri, memperoleh sahabat sahabat diseluruh nusantara". Tutur wanita lulusan IKIP padang ini.

4. Batu Sandungan Jadi Batu Lompatan

Krisis Ekonomi Indonesia di tahun 1998 membuat MajawatiOen dan suaminya terkena PHK berbarengan dalam rentang waktu beberapa bulan.

Saat itu Majawati benar-benar merasakan habis semuanya. Kebanggaannya terasa hilang, karena mereka berdua menjadi pengangguran. Yang paling dirasa sulit adalah Maja tidak punya kendaraan lagi. Kebiasaan ke mana-mana mudah menjadi tidak ada lagi.

"Kejadian ini benar-benar diluar dugaan saya. Beberapa saat saya sempat bingung harus berbuat apa. Pada saat itulah saya merasakan, seperti inilah rasanya menjadi orang tidak punya. Saya benar-benar membatasi pengeluaran dan benar-benar seleksi dalam membeli barang-barang kebutuhan."Papar Maja.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk memberi les kepada anak-anak di sekitar rumah. Maja membagikan brosur ke sekitar rumahnya. 

Pada bulan November 1998, lembaga bimbingan belajar Maja mulai dibuka di garasi rumah dengan murid 1 orang dan penghasilan dari mengajar saat itu Rp 100.000,00.

Beberapa bulan kemudian muridnya jadi 8 orang, Maja mulai mencari asisten karena ia bekerja sambil masih harus mengawasi anaknya yang masih kecil.

Setahun kemudian murid les makin banyak, guru asisten yang dimiliki Maja juga menjadi 3 orang.

"Hasil kerja yang saya terima berlipat-lipat dibandingkan saat saya menjadi pegawai. Saya menjadi makin semangat, apalagi pengalaman kerja saya yang bermacam-macam sangat mendukung pekerjaan ini" Tutur Maja.

Saat ini 18 tahun telah terlampaui, Maja bersyukur dapat hidup berkecukupan, menikmati kebebasan waktu. Semua fasilitas yang ia gunakan tidak lagi pinjaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun