Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Majalah Bobo, Bertahan Melintas Zaman, Catatan Kompasianer tentang Nostalgia, Harapan dan Ingatan

16 April 2016   06:45 Diperbarui: 15 April 2020   14:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot majalah bobo sumber: www.kidnesia.com

Bagi Yosepri Alfazi kenangan yang didapatnya dari majalah Bobo adalah Bagaimana majalah tersebut membuat pelajaran Bahasa Inggris di masa kecilnya dulu menjadi sederhana dan menyenangkan. 

Melalui satu halaman penuh rublik Our English Page di majalah tersebut, Yosepri selalu mengguntingnya, membuatnya menjadi kliping lalu menjilidnya sebagai bahan belajar pada masa ia duduk di bangku sekolah dasar sebelas tahun silam. Sebuah cara belajar yang menyenangkan sekaligus kreatif.

3. Bobo Pengantar Dongeng

Goresan berbeda ditorehkan Ikhwanul Halim, lewat kanal Fiksiana, Halim membuat dongeng yang semua tokohnya dinamai seperti tokoh-tokoh cerita dalam majalah Bobo, melalui dongeng tersebut ingatan pembaca akan diajak meluncur mengingat pernak-pernik khas majalah Bobo. mulai dari istana Ratu Bidadari, Paman Gembul, sampai Denny si Manusia Ikan. Sebuah dongeng menarik diramu dengan gaya penulisan yang apik.

4. Majalah Bobo, Tetaplah Berkibar bagi Anak Indonesia.

14 April menjadi hari ulang tahun Majalah Bobo, tanggal itu tidak hanya menjadi perayaan bagi redaksi Bobo, tetapi juga perayaan bagi warga masyarakat dan anak-anak yang menggemari majalah kelinci itu.

Melalui artikelnya di Kompasiana sebagai pembaca lama majalah Bobo, Misael Satriomengurai salut karena Majalah Bobo masih mampu bertahan di usia penerbitan yang telah mencapai angka 43.

Menurut Misael, hal itu bisa terjadi karena konten yang ada di majalah tersebut masih terjaga kualitasnya yang tetap pas untuk di konsumsi anak-anak kendati harga majalah Bobo kian tahun kian mahal, masih menurut Misael, harga majalah ini perlu sedikit duturunkan agar lebih banyak anak Indonesia yang bisa mengakses keterbacaan majalah ini.

"Pembaca lama ini selalu mendukung Bobo agar tetap hidup di berbagai masa," tambah Misael.

5. 43 Tahun Majalah Bobo, Semakin Inspiratif

Majalah Bobo bagi Rachmah Dewi dan mungkin sebagian besar anak-anak Indonesia, tidak hanya menjadi majalah bacaan biasa. Karena memang, di dalamnya sarat akan nilai-nilai edukatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun