Nah iya kalau diambil satu atau dua kali dengan sumber masih bisa dimaklumi, tapi kalau diambil terus-terusan dan dalam jumlah banyak itu namanya Men Ter Nak. Tulisan Kompasianer Di Ter- Nak. Lebih celakanya ada sebagian tulisan yang dicatut tannpa sumber.
Mungkin Kompasianer akan memberikan pemakluman lagi seperti:
"Okelah mereka baru merintis, mungkin lagi mencari model".
Sampai disini Oke. Tapi bukankah sesuatu yang baru itu biasanya harus dibarengi dengan kreativitas? Kalau terus-terusan main comot, kapan mau belajar bikin sendiri, isi sendiri? Toh Kompasianer yang bermukim di rumah kriko ini juga perlahan belajar mandiri, meski tulisan 'seadaynya' tapi buatan sendiri.  Sangat disayangkan jika keberadaan sebuah media warga justru menjadi cermin matinya kreativitas anggotanya. yang terlalu banyak menternak tulisan dari tempat lain. Karena untuk bertahan di dunia di dunia maya, harus berani mandiri; isi dan bikin konten sendiri sebab persaingan semakin ketat. Tentu harus diimbangi dengan konten yang beragam dan yang terpenting asli karya sendiri!Â
Kompasianer, Jangan pernah berhenti untuk belajar mandiri, isi konten tulisan kita dengan karya sendiri. Karena setiap konten yang termuat pasti memiliki dampaknya.
Yuk mari. Belajar mandiri belajar eksis dengan tulisan karya sendiri #NeverSurrender
Salam Karya!
Lebih lanjutnya silahkan dipantau
www.infonetizen.com
Semua Capture Dok Pri- Syifa