Ikhlas tak mengajarkan kita untuk terzolimi. Dia hanya membawa kita membuka mata, bahwa tak apik menunggu balasan yang belum pasti, yang hanya membuat diri sakit dan tak ingin beramal kembali.Â
 Jikalau hati belum membuat sekat dari berharap kepada manusia, kuharap kamu membeli obat ketika akhirnya kamu terluka.Â
Karena sekuat apapun kita memaksa untuk menunggu harap, yang ditemui hanyalah kecewa akan sikap. Begitulah, bahkan Allah sering tak diacuhkan, meski dengan segala kenikmatan yang dirasakan manusia. Apalagi kita? Hanya memberi sedikit dari makanan yang kita punya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI