Perkembangan perluasan areal perkebungan kepala sawit yang dilakukan pemerintah berpengaruh terhadap produksi dan nilai produksi minyak sawit Indonesia. Dengan luas perkebunan tersebut menjadikan Indonesia negara produsen minyak sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO) serta sebagai komoditi ekspor terbesar Indonesia yang banyak diperdagangkan di pasar internasional (berkontribusi sebesar 37,5 persen). Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke negara Belanda, India, Cina, Malaysia, dan Jerman, sedangkan minyak inti (karnel) sawit PKO (Palm Kernel Oil) di ekspor ke negara Belanda, Amerika Serikat dan Brasil. Pangsa pasar untuk produk minyak tersebut telah menjangkau kelima benua yakni Asia, Afrika, Australia, Amerika dan Eropa. Namun, Asia masih merupakan pangsa pasar yang paling utama.Â
Pada tahun 2000 volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 4,11 juta ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,09 milyar atau meningkat 24,58 persen dan pada tahun 2001 mengalami peningkatan sekitar 19,30 persen atau menjadi 4,90 juta ton dengan nilai sebesar US$ 1,08 milyar. Pada tahun 2002 volume ekspor mengalami kenaikan yakni menjadi 6,33 juta ton atau meningkat 29,17 persen dan nilamya mencapai US$ 2,09 milyar. Ekspor minyak sawit kembali mengalami peningkatan walau hanya sebesar 0,83 persen pada tahun 2003 dengan volume sebesar 6,39 juta ton dan nilai sebesar US$ 2,45 milyar.Â
Kenaikan yang cukup besar terjadi pada tahun 2004 yakni sebesar 35,63 persen atau menjadi 8,66 juta ton dengan nilai mencapai sebesar US$ 3,44 milyar. Pada tahun 2005 volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 10,38 juta ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 3,76 milyar atau meningkat 19,79 persen dan pada tahun 2006 mengalami peningkatan sekitar 16,61 persen atau menjadi 12,10 juta ton dengan nilai sebesar US$ 4,82 milyar.Â
Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia pada periode 2000-2006 cenderung meningkat. Meningkatnya hasil produksi dan ekpor kelapa sawit Indonesia tahun 2000 hingga 2006 menjadikan negara Indonesia memiliki prospek besar yang cerah setiap tahunnya dan menjanjikan baik dari sisi permintaan pasar minyak nabati internasional maupun dari ketersediaan sumberdaya lahan.Â
Daftar pustakaÂ
A.yustaningwarno, Fitriyono. 2012. "PROSES PENGOLAHAN DAN APLIKASI MINYAK SAWIT MERAH PADA INDUSTRI PANGAN *." VITASPHERE 2: 1-11.
Bustomi, Bambang Drajat dan Hamzah. 2009. "ALTERNATIF STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR SAWIT MINYAK INDONESIA." JurnaL Manjemen & Agribisnis 6 (1): 1-13.Â
Hafizah, Dian. 2011. "KAJIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM PERDAGANGAN CPO INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS INTEGRASI PASAR." AGRISEP 10 (2): 154-170.Â
Indonesia, S. 2005. Statistik Kelapa Sawit Indonesia Indonesian Palm Oil Statistics 2004. JAKARTA: BADAN PUSAT STATISTIK.Â
Jan Horas V. Purba, Tungkot Sipayung. 2017. "PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN." Masyarakat Indonesia 43 (1): 81-94.Â
Purba, Jan Horas Veryady. 2019. Industri Sawit Indonesia dalam Perspektif Minyak. Bogor: Kesatuan Press.Â