Mohon tunggu...
Syehfudit
Syehfudit Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong@SDNegeriSidomulyo

Traveling@Menulis@Membaca#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjarah dan Melipat Waktu

8 Maret 2024   08:38 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjarah hari dari langkah yang mulai terhasut oleh waktu

Pada kealpaan dan kesombongan diri yang meracuni

Dalam tiap irama waktu dan perbuatan yang berhimpitan pada hidup ini

Meninggalkannya dalam keheningan yang riuh

Tanpa perlu dan bisa lagi untuk sekedar bertanya

Dalam hiruk pikuk waktu yang terlipat dalam kegamangan

Pada rasa dan batin ini yang penuh dengan penyesalan

Menjadikannya seperti pisau yang sangat tajam

Menyayat dan melukai dalam tiap-tiap bagian waktu yang terurai

Tanpa dapat dilipat ataupun diputar kembali

Menggenggamnya dalam rasa pedih dan bersalah sepanjang waktu

Berharap untuk dapat kembali walau sekedar untuk meneliti

Bukti keinsyafan dari perilaku diri yang tak terkendali kepada ilahi  

Sebagai harapan kehidupan yang dikehendaki-Nya

Merajutnya kembali dalam pilinan segala kebajikan semesta yang sempurna

Menjadikan waktu hidup yang diberi menjadi lebih berarti dan bermakna

Sebagaimana dalam rujukan dan jalan kehendak dari sang Ilahi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun