Di Damaskus, Muawiyah menjadi bunga ranjang. Sebagian tubuhnya mulai membusuk. Tak lama berselang, anak Abu Sufyan itu mati akibat serentetetan penyakit dalam tubuhnya. Setelah kematian bapaknya, Yazid kembali ke Damaskus. Ia nyatakan dirinya dirinya sebagai Kaisar.
Yazid melaksanakan pesan bapaknya. Ia berusaha memperkokoh kekuasaannya dengan mengganti sejumlah gubernur. Yazid menyuruh gubernur Madinah, Walid bin Uqbah, untuk mengambil kata baiat dari Al-Husain bin Ali.
Pada bulan Sya’ban tahun 60 Hijriyah, Al-Husain bersama keluarganya pergi dengan leluasa meninggalkan Madinah, setelah berpamitan kepada kakeknya, Rasullah saw. Al-Husain bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat yang menyatakan keberatan atas tindakannya Namun Al-Husain bersikukuh pada rencananya, yaitu menunaikan ibadah haji dan menghindari fitnah di Madinah.
Warga Mekkah menyambut kedatangan Al-Husain dan keluarganya dengan sukacita. Mereka sangat gembira karena dapat melaksanakan shalat jamaah di belakang beliau.
[1] Bihar Al-Anwar
[2] Bihar Al-Anwar.
[3] Tarikh Ibn Asakir, Maqatil Ath-Thalibiyyin, Usdul-Ghabah dan majma’ Az-Zawa’id,
[4] Al-Isti’ab dan Al-Kafi.
[5] Uyun Akhbar Ar-Ridha dan I’lam Al-Wara
[6] Bihar Al-Anwar. Yang dimaksud oleh beliau adalah Al-Hasan dan Al-Husain.
[7] Mutsir Al-Ahzan.