3. Parafrasa
Parafrasa, meskipun melibatkan perubahan kata dan struktur kalimat, tetap dianggap sebagai bentuk plagiarisme jika tidak disertai dengan kutipan atau rujukan yang tepat. Meskipun demikian, dalam praktiknya, parafrasa jarang sekali dikategorikan sebagai pelanggaran hak cipta. Namun, dalam konteks pembuatan konten website, parafrasa sangat dilarang, bahkan jika menggunakan alat bantu seperti spinner.
4. Kain Perca
Plagiarisme kain perca merujuk pada tindakan mengambil bagian-bagian dari berbagai karya tulis dan menyusunnya menjadi karya baru tanpa memberikan atribusi yang tepat. Karya yang dihasilkan seolah-olah merupakan karya original, padahal sebenarnya merupakan kompilasi dari berbagai sumber. Perbedaan utama antara plagiarisme kain perca dengan 'rewrite' adalah plagiarisme kain perca melibatkan pengambilan dari beberapa sumber, sedangkan 'rewrite' hanya melibatkan satu sumber.
5. Verbatim
Plagiarisme verbatim merupakan jenis plagiarisme yang paling langsung dan jelas. Tidak seperti jenis plagiarisme lainnya yang melibatkan pengambilan dari beberapa sumber, plagiarisme verbatim hanya melibatkan penyalinan secara persis dari satu sumber tunggal.
DAFTAR PUSTAKA
Deepublish (2023). 10 Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek, Pola dan Kesengajaan. Diakses melalui https://penerbitdeepublish.com/
Nugroho, Yasa. 2021. Apa Itu Plagiarisme?. Diakses melalui https://xerpihan.id/blog/291/apa-itu-plagiarisme-simak-pengertian-dan-jenis-jenis-plagiarisme-di-sini/
Shadiqi, Muhammad Abdan. 2019. "Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah". The Journal of Understanding and Avoiding Plagiarism Behavior in Scientific Writing, 27(1), 30 -- 42. DOI: 10.22146/buletinpsikologi.43058
Turnitin.com. (2016b). The plagiarism spectrum. Retrieved December 10, 2024, from https://www.turnitin.com/static/plagia rism-spectrum/