Karakter disiplin sebagai bagian dari 18 nilai karakter dalam kurikulum 2013 menjadi salah satu karakter yang harus ditanamkan dan dibiasakan sejak dini kepada siswa, karena karakter disiplin merupakan salah satu nilai karakter yang memegang peranan penting dalam perkembangan sikap sosial siswa.
Menurut Kemendiknas, disiplin merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Tujuan disiplin adalah untuk membantu anak membangun pengendalian diri mereka, dan bukan membuat anak mengikuti dan mematuhi perintah orang dewasa. Maria J. Wantah (dalam Nuriyatun 2016:17) mengemukakan bahwa tujuan khusus disiplin pada anak adalah pembentukan dasar-dasar tingkah laku sosial sesuai yang diharapkan masyarakat, dan membantu mengembangkan pengendalian diri anak sejak usia.
Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan karakter bagi sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap aturan, otoritas, dan hak orang lain, maka tidak ada lingkungan yang baik bagi pengajaran dan pembelajaran.
Peserta didik yang mempunyai karakter disiplin akan senantiasa mematuhi aturan norma dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Hal ini menunjukan bahwa karakter disiplin merupakan karakter mulia yang sangat penting sehingga harus ditanamkan dan dimiliki peserta didik agar dapat hidup dengan tertib dan terarah.
Bagi para siswa, apabila disiplin dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten, dan konsekuen akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong siswa belajar secara konkret dan praktis hidup disekolah tentang hal-hal positif dan menjauhi hal-hal yang negatif.
Disiplin siswa akan terlihat dari kepatuhannya dan ketatannya dalam mematuhi peraturan sekolah. Lingkungan sekolah yang disiplin akan melahirkan siswa-siswa yang berprestasi karena siswa yang terbiasa dalam lingkungan yang disiplin akan membawa hidupnya menjadi teratur, tertib, tertata dengan baik dan mengantarkan siswa sukses dalam belajar.
Penanaman kedisiplinan pada peserta didik perlu diupayakan untuk menumbuhkan dan membiasakan karakter disiplin pada peserta didik. Menurut Kemendiknas (2010:14-19) pendidikan karakter terutama karakter disiplin dapat ditanamkan dalam diri peserta didik melalui kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, serta pengkondisian.
a. Kegiatan Rutin Sekolah
Secara sederhana kegiatan rutin dapat diartikan sebagai kegiatan yang menjadi rutinitas sehari-hari di sekolah. Kegiatan rutin tidak selalu terjadi setiap hari, namun bersifat terjadwal dan dilaksanakan secara terus-menerus.
1) Kegiatan Sekolah
Pembiasaan disiplin menurut A. Tabrani Rusyan (Cahyono, 2016) dapat dibiasakan pada peserta didik dengan cara membiasakan masuk kelas sesuai jadwal, melakukan kegiatan sesuai petunjuk guru dan peraturan sekolah, melaksanakan kebersihan lingkungan sekolah, menjalankan piket, meminta izin jika meninggalkan kelas, mengirim surat kepada wali kelas jika berhalangan hadir, mengucapkan salam kepada guru apabila bertemu guru, serta melaksanakan upacara bendera atau hari-hari nasional dengan tertib. Selain yang sudah disebutkan diatas, kegiatan lainnya yaitu shalat berjamaah dan kegiatan jumat bersih.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Karakter disiplin dapat dibentuk dengan penerapan ekstrakurikuler di setiap sekolah. Misalnya ekstrakurikuler pramuka, drumbband, maupun ekstrakurikuler di bidang seni dan olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler memberikan dampak pada peserta didik. Ekstrakurikuler sekolah selain sebagai tempat mengembangkan minat dan bakat peserta didik, juga melatih karakter disiplin, tanggung jawab, serta menambah rasa percaya diri.
3) Tata Tertib
Tata tertib mempunyai peran penting dalam membiasakan dan membentuk perilaku disiplin pada peserta didik serta menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan nyaman. Tata tertib sekolah memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan disiplin peserta didik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa adanya tata tertib sekolah, apabila dilaksanakan dengan baik selain menghindarkan diri dari sanksi juga membiasakan peserta didik disiplin.
b. Kegiatan Spontan
Hal ini sesuai dengan Kemendiknas (2010: 15) bahwa kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga oleh guru dan tenaga kependidikan berupa koreksi maupun pujian ketika mengetahui adanya perilaku yang terpuji maupun kurang terpuji dari peserta didik. Kepala sekolah dan guru melaksanakan kegiatan spontan secara tegas dan adil tanpa membeda-bedakan peserta didik satu dengan yang lainnya. Kegiatan spontan baik berupa penghargaan maupun hukuman sangat efektif untuk menanamkan karakter disiplin dalam diri peserta didik. Dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, Kepala Sekolah maupun Guru harus berani menerapkan teori tersebut, yaitu memberi reward pada siswa yang melaksanakan kedisiplinan dengan baik serta harus berani memberi teguran dan hukuman jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan. Adanya teguran mencegah peserta didik dari mengulangi perbuat menyimpang yang pernah diperbuat. Penghargaan sangat penting untuk memotivasi peserta didik baik untuk pelaku disiplin maupun untuk peserta didik lain supaya mencontoh perilaku yang baik tersebut.
c. Keteladanan
Salah satu kunci penting dalam menanamkan pendidikan karakter disiplin pada peserta didik adalah melalui keteladanan. Keteladanan sangat erat kaitannya dengan sikap dan tindakan yang ditunjukan guru terhadap peserta didik. Hal ini sesuai dengan penyataan Projodarminto (Tuu, 2004:50) yang mengatakan bahwasanya karakter disiplin pada peserta didik dapat dibentuk melalui contoh yang diberikan guru pada peserta didik. Keberhasilan peserta didik dalam membiasakan diri untuk hidup disiplin dipengaruhi oleh keteladanan guru.
d. Pengkondisian
Salah satu faktor penting dalam menanamkan karakter disiplin pada peserta didik adalah melalui pengkondisian. Tujuan adanya pengkondisian adalah adalah sebagai bentuk upaya sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembiasaan karakter disiplin dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Pengkondisian di sekolah dapat dilakukan dengan cara menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pembiasaan disiplin pada peserta didik. Sarana dan prasarana yang di sediakan sekolah antara lain berupa mushola sekolah yang dilengkapi dengan tempat wudhu, adanya tempat sampah yang disediakan di depang kelas, dan tercukupinya alat-alat kebersihan untuk menunjang kegiatan piket kelas dan jumat bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H