Fantastic Beast adalah novel Fantasi karya J.K Rowling yang masyhur namanya sejak novel Harry Potter ditahun 90an. Novel yang juga di filmkan ini menarik banyak minat dari para penggemar. Cerita menggunakan alur mundur yaitu menceritakan kisah Dumbledore saat masih muda. Jauh sebelum Harry Potter ada, tokoh utamanya adalah Newt Scamander.
Penulis tidak mengikuti cerita serial novelnya secara keseluruhan, setelah menonton Filmnya ada poin-poin politik yang dapat dipetik dalam film tersebut.Â
Menarik untuk dibahas, apa lagi ada pemilihan pemimpin penyihir dunia yang terdapat kecurangan dan black campaign/ kampanye hitam. Penulis akan sederhanakan konten ini menjadi beberapa poin yaitu Proxy War, Pemilihan, Kultur Sosial, Kecurangan, Simpatisan dan Kampanye. Peringatan bagi pembaca yang belum nonton filmnya, konten ini mengandung spoiler.
Proxy War
Proxy war adalah perang keterwakilan atau perang secara tidak langsung. Menurut Budi Mulyana (2015) istilah proxy war pertama kali adalah untuk menggambarkan era Perang Dingin, konfrontasi secara tidak langsung antara negara-negara adidaya yang dilakukan melalui actor-aktor pengganti (substitute actor).Â
Film Fantastic Beast ini menampilkan Proxy War dari konflik dua karakter yang bernama Professor Albus Dumbledore dan Penyihir gelap Gellert Grindlewald. Dua karakter ini dahulunya adalah sahabat akrab dan memiliki visi yang sama yaitu mengubah dunia. Namun, implementasi tujuannya kandas ditengah jalan karena berbeda pendapat.
Beda pendapat dan tujuan mengakibatkan hubungan Albus dan Grindlewald menjadi berjarak. Konflik terjadi namun tidak bisa dilakukan secara langsung diantara kedua belah pihak. Perjanjian ikatan darah dalam liontin membuat mereka tidak bisa menyerang satu sama lain bahkan dalam niatpun, sebab ikatan itu akan menyiksa salah satu dari mereka yang berniat ingin menyerang.
Proxy War menjadi jalan mereka berdua dalam melakukan konflik. Albus dan Grindlewald memiliki pengikut dan tim. Tim Albus bertugas untuk menghentikan rencana jahat Grindlewald, Grindlewaldpun melawan dengan tim yang dia pimpin yaitu Auror.Â
Kemampuan Grindlewald dalam mempengaruhi salah satu anggota tim Albus yaitu Credence menjadi jalan bagi Grindlewald untuk mencoba membunuh Albus.Â
Credence yang sangat kecewa dengan Albus karena menganggap Albus telah meninggalkannya, mengiakan perintah membunuh Albus namun gagal. Albus memberitahu kalau dia sudah dibohongi dan dimanfaatkan oleh Grindlewald sadar dan ingin menyerang Grindlewald.