Jejak langkah Ibu sering kali tertutup oleh kesibukan sehari-hari. Namun, di balik semua itu, aku tahu masih ada jejak yang kuat. "Kembalilah ke jalan yang kau impikan," aku ingin mengingatkan. Di kehidupan selanjutnya, biarkan langkahmu kembali terukir di tanah yang penuh harapan.
Cinta Ibu tak terhingga.
Senyum Ibu adalah harta terindah, namun sering kali terpendam oleh rasa lelah. "Tunjukkan senyummu, Bu," aku ingin memanggilmu. Di kehidupan selanjutnya, biarkan senyummu menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Cintailah dirimu lebih dari yang lain, agar senyummu tulus dan penuh makna.
Maka, Ibu, di kehidupan selanjutnya, cintailah dirimu sendiri dengan sepenuh hati. "Jadilah Ibu yang berjuang untuk kebahagiaannya," ingin kukatakan. Dalam setiap detak jantungmu, semoga ada cinta yang abadi untuk diri sendiri. Dengan begitu, setiap langkah yang kau ambil akan memberi arti bagi hidupmu.
Paji Hajju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H