Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ibu, Iba dan Abadi

5 Januari 2025   02:46 Diperbarui: 5 Januari 2025   02:46 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibunda tercinta; Kalsum Kideng (dok. pribadi)

Jejak langkah Ibu sering kali tertutup oleh kesibukan sehari-hari. Namun, di balik semua itu, aku tahu masih ada jejak yang kuat. "Kembalilah ke jalan yang kau impikan," aku ingin mengingatkan. Di kehidupan selanjutnya, biarkan langkahmu kembali terukir di tanah yang penuh harapan.

Cinta Ibu tak terhingga.

Senyum Ibu adalah harta terindah, namun sering kali terpendam oleh rasa lelah. "Tunjukkan senyummu, Bu," aku ingin memanggilmu. Di kehidupan selanjutnya, biarkan senyummu menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Cintailah dirimu lebih dari yang lain, agar senyummu tulus dan penuh makna.

Maka, Ibu, di kehidupan selanjutnya, cintailah dirimu sendiri dengan sepenuh hati. "Jadilah Ibu yang berjuang untuk kebahagiaannya," ingin kukatakan. Dalam setiap detak jantungmu, semoga ada cinta yang abadi untuk diri sendiri. Dengan begitu, setiap langkah yang kau ambil akan memberi arti bagi hidupmu.

Paji Hajju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun