Puisi: Kapitalis Berjubah Religius
Di pasar yang ramai, suara nyaring,
Pedagang berteriak, "Sini, beli barang!"
Namun di sudut sana, hati terbang,
Kapitalis tersenyum, dengan wajah yang tenang.
Berkemeja putih, dasi terikat rapi,
Menyebar janji, "Ini semua demi umat, ya, gini!"
Sambil menghitung untung, tak peduli siapa yang mati,
Kepala dingin, hati beku, semua hanya kalkulasi.
"Sumbangan kita," katanya, "adalah jalan surga,"
Satu juta di trotoar, seribu terbang ke surga.
Sementara yang lapar menunggu, di sudut yang sama,
Mendengar mantra-mantra, tanpa makna, hampa.
Investasi di surga, dengan bunga berlipat,
Namun di bumi ini, nasib tetap terjerat.
Kepentingan dibungkus dengan lapisan suci,
Sementara rakyat terjaga, dalam mimpi yang mati.
Jadi, inilah wajah, wajah dakwah kapitalis,
Mendekap umat, sambil mengisi dompet yang manis.
Sebuah ironi, dalam balutan doa,
Ketika cinta ditukar, dengan angka dan harta.
Paji HajjuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H