Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: September, Bulan Hitam

13 September 2024   02:28 Diperbarui: 13 September 2024   02:57 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
September hitam, penuh kelam | foto: pinterest/vinde

September, Bulan Hitam 

Dalam September yang kelam,  

Langit merunduk, hujan menetes,  

Setiap detik adalah kehilangan,  

Mereka yang pergi, membawa dunia yang tersisa.

Kita melangkah di antara bayang,  

Di setiap langkah, ada jejak kenangan,  

Satu hati yang pergi,  

Membawa serta sepotong jiwa.

Bulan ini, angin berbisik,  

Menggugurkan daun-daun harapan,  

Setiap orang yang kita cinta,  

Adalah bintang yang padam dalam gelap.

Kita kehilangan dunia,  

Setiap nama yang terucap dalam doa,  

Satu per satu, mereka menjauh,  

Meninggalkan kita dalam kesunyian yang mendalam.

September, bulan hitam,  

Di mana setiap tangis adalah puisi,  

Kita menulis dengan air mata,  

Mengabadikan cinta yang takkan pernah kembali.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun