Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesona di Pulau Romantis

9 Mei 2024   16:36 Diperbarui: 9 Mei 2024   16:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Lemon8

Pesona di pulau romantis, kita curi-curi pandang, membiarkan angin berlagu dengan menyuarakan perihal senyummu yang seolah-olah adalah candu. Kita, aku dan kamu dalam genggaman cerita yang dalam. Kita menghadirkan kisah-kisah lama dan cerita-cerita baru, seperti pasangan yang saling mencintai, lalu menikmati momen ini dengan hati. Di bawah sinar rembulan yang gemilang di tepi pantai, biarlah obrolan penuh romantis ini menjadi kenangan. Yang terus hidup dalam jiwa, sebagai pengingat akan indahnya pertemuan kita ini. Tentang sepi, tentang rindu yang tak sempat terobati. Ini bukan tentang siapa yang akan lebih dulu pergi. Kita sudah sama-sama menjalani semua pertemuan, dan sisanya nanti hanya tentang merelakan.

Kita berbicara tentang mimpi dan harapan, menggenggam asa di telapak tangan. Kita tertawa dan berbagi cerita, layaknya kekasih sejati yang tak tergantikan. Di bibir pantai, di pulau romantis malam itu, kita berbincang banyak hal, semisal: di pelabuhan, kita lebih banyak melihat pelukan tulus dibanding acara pernikahan yang dikemas dengan banyak fulus. Di bilik-bilik rumah sakit, kita lebih banyak mendengar doa yang serius dibanding rumah ibadah lainnya yang mungkin masih saja ragu-ragu. Bantal di kasur juga lebih setia untuk banyak mendengar 'keluh terhancur' dibanding telinga manusia. Dan orang-orang lebih banyak memberimu bunga saat kamu sudah tiada, daripada memberimu saat kamu masih di dunia ini.

Paji Hajju 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun