Jika merujuk pada sebuah kalimat yang pernah disampaikan Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari Pahlawan 10 November 1961, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Kenanglah mereka dalam hati, wujudkan dengan tindakan bermakna demi kehidupan bangsa yang lebih baik kedepannya.
Mbak Nana pernah ditanyakan pilih keluarga atau karir? Jawabannya; "kenapa perempuan harus disuruh memilih?Bukankah kita bisa mendapatkan keduanya? Pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan seolah-olah membuat perempuan tak berdaya. Karena setiap perempuan itu multi peran, saya bisa menjadi ibu, menjadi istri, menjadi tetangga, menjadi jurnalis."
Lalu perempuan dalam pemikiran Nietzsche; "dari dulu sampai sekarang laki-laki memperlakukan perempuan seperti burung-burung yang datang kepadanya dari ketinggian; sebagai sesuatu yang lebih baik, lebih halus, lebih liar, lebih aneh, lebih manis, lebih menggetarkan jiwa---tetapi juga sesuatu yang harus dikurung dan dikunci rapat-rapat agar tidak terbang keluar."
Untuk semua wanita indonesia, tetaplah menjadi sosok yang tak pernah padam dan selalu bersinar. Jadilah perempuan yang baik dan ceria meskipun berkali kali di timpa dengan luka dan rasa sakit yang sangat hebat dan berat. Jadilah perempuan yang ilmunya bukan untuk dirinya sendiri, akan tetapi dengan ilmunya ia mampu menjadi bagian dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan orang lain.
Sampai kapanpun, kemajuan perempuan menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa. Sehingga perempuan tidak hanya dianggap sebagai pelaku urusan rumah tangga, tapi perempuan juga berkarya dan berdaya guna.
Paji HajjuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H