4.   Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian
5.   Komunikasi berpusat pada kebudayaan
6.   Efektifitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya.
Enam asumsi atau pernyataan teoritis diatas merupakan bagian dari teori – teori komunikasi diantaranya adalah :
1.   Perbedaan Persepsi Antar Komunikator Dan Komunikan
Perbedaan iklim antara komunikator dengan komunikan merupakan asumsi dan bahkan prinsip utama dari komunikasi, terutama komunikasi antarbudaya. Karena ada perbedaan iklim budaya tersebut maka pada umumnya perhatian teoritis atau praktis dari komunikasi selalu di fokuskan pada pesan – pesan yang dihubungkan individu atau kelompok dari dua situasi budaya yang berbeda. Hambatan komunikasi antarbudaya acap kali tampil dalam bentuk perbedaan persepsi terhadap norma-norma budaya , pola – pola berpikir , struktur budaya, dan system budaya. Dengan kata lain kalau kita ingin agar komunikasi antarbudaya menjadi sukses maka hendaklah kita mengetahui dan menerima perbedaan – perbedaan budaya sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana yang kita kehendaki.
2.   Komunikasi Antarbudaya Mengandung Isi dan Relasi Antarpribadi
Secara alamiah proses komunikasi antarbudaya berakal dari relasi sosial antarbudaya yang menghendaki adanya interaksi sosial. Watzlawick , Beavin dan Jackson menekankan bahwa isi (content of communication) komunikasi tidak berada dalam sebuah ruangan yang terisolasi. Isi (content) dan makna (meaning) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dua hal yang esensial dalam membentuk relasi (relations). Dengan kata lain, relasi antarmanusia sangat mempengaruhi bagaimana isi dan makna sebuah pesan tersebut terinterpretasi.
3.   Gaya Personal Mempengaruhi Komunikasi Antarpribadi
Gaya komunikasi antarpribadi dapat diterangkan secara kognitif maupun sosial. Beberapa orang memiliki gaya komunikasi yang menunjukkan dominasi (sok kuasa) sebaliknya orang lain mungkin memilih gaya komunikasi yang submisif. Ada orang bercakap – cakap dalam kehangatan namun orang lain menampakan wajah dingin dan kurang bersahabat sehingga membuat perasaan anda merasa kurang enak. Kadang – kadang anda berhadapan dengan orang yang bersikap otoriter namun orang lain sangat demokratis dan partisipatif serta terbuka, ada orang yang cepat bereaksi dan mendahului, namun adapun orang lain menunggu.
Pengalaman sosial dalam berkomunikasi, terutama komunikasi antarbudaya, dengan macam-macam orang dari latar belakang budaya yang berbeda – beda akan membuat anda semakin berpengalaman, berpendapat, dan mungkin memberikan evaluasi secara kognitif tentang gaya personal maupun gaya suatu kelompok tertentu.