Dalam kehidupan rumah tangga, menjaga keharmonisan dan kerahasiaan masalah keluarga adalah kunci untuk membangun pernikahan yang sehat dan langgeng. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga privasi rumah tangga dan tidak menyebarluaskan masalah suami-istri kepada orang lain, termasuk kepada orang tua masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mencegah konflik yang lebih besar serta menjaga martabat pasangan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6).
Ayat ini menunjukkan tanggung jawab besar bagi pasangan suami-istri untuk saling menjaga satu sama lain, baik dalam hal perilaku, kehormatan, maupun privasi keluarga. Menjaga privasi masalah rumah tangga adalah salah satu wujud dari amanah yang Allah titipkan kepada setiap pasangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, wajar jika pasangan suami-istri menghadapi masalah atau perbedaan pendapat. Namun, tidak semua masalah harus diceritakan kepada orang tua, terutama jika berkaitan dengan kekurangan atau keburukan pasangan. Rasulullah SAW memberikan tuntunan yang jelas terkait hal ini. Dalam salah satu hadits, beliau bersabda:
"Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang menggauli istrinya dan istrinya menggaulinya, lalu ia menyebarkan rahasia istrinya itu." (HR. Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa membuka aib atau rahasia pasangan adalah perbuatan yang tercela di mata Allah. Rahasia rumah tangga, termasuk kebiasaan atau sifat pasangan, harus dijaga dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan pergunjingan atau menimbulkan fitnah di kemudian hari.
Menceritakan masalah rumah tangga kepada orang tua, apalagi secara berlebihan, bisa membawa dampak negatif. Orang tua, meskipun berniat baik, bisa saja salah menilai dan memihak kepada anaknya sendiri. Akibatnya, masalah yang semula kecil bisa menjadi besar dan memicu ketegangan antara keluarga suami dan istri. Hal ini tentu tidak baik dalam jangka panjang dan justru bisa merusak hubungan rumah tangga.
Menjaga Komunikasi dalam Rumah Tangga
Komunikasi yang baik antara suami dan istri adalah solusi utama untuk menyelesaikan masalah. Sebagaimana firman Allah:
"...Dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut..." (QS. An-Nisa: 19).
Dalam konteks ini, Islam mengajarkan pentingnya berkomunikasi dengan baik dan mencari solusi bersama dalam setiap persoalan. Suami dan istri harus saling terbuka, saling mendengarkan, dan saling memahami, tanpa harus melibatkan pihak ketiga secara langsung.
Jika masalah terasa berat dan perlu nasihat, Islam memberikan solusi dengan melibatkan mediator yang bijaksana dan adil. Allah berfirman:
"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakim dari keluarga laki-laki dan seorang hakim dari keluarga perempuan. Jika keduanya bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada keduanya..." (QS. An-Nisa: 35).
Ayat ini menekankan pentingnya melibatkan pihak yang bijaksana dan netral, bukan sekadar curhat yang cenderung membuka aib pasangan. Mediator yang dipilih harus bisa menjaga rahasia, memberi nasihat objektif, serta membantu mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Dampak Menjaga Privasi Rumah Tangga
Menjaga privasi rumah tangga memiliki banyak manfaat. Pertama, menjaga kehormatan pasangan dan keluarga. Kedua, mencegah masalah menjadi lebih besar akibat campur tangan pihak luar yang mungkin tidak memahami situasi sebenarnya. Ketiga, membangun rasa percaya antara suami dan istri karena mereka merasa aman satu sama lain.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Tirmidzi).
Kebaikan akhlak dalam rumah tangga mencakup sikap saling menjaga rahasia, tidak mempermalukan pasangan di depan orang lain, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang bijak.
Kesimpulan
Menjaga privasi rumah tangga adalah bagian dari amanah yang Allah berikan kepada pasangan suami-istri. Islam mengajarkan agar setiap masalah diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan melibatkan pihak ketiga yang bijaksana jika diperlukan. Menceritakan setiap detail masalah suami kepada orang tua istri bukanlah solusi yang tepat dan bisa membawa dampak buruk bagi hubungan pernikahan. Dengan saling menjaga rahasia, menghormati pasangan, dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang islami, insyaAllah pernikahan akan menjadi sakinah, mawaddah, dan rahmah, sebagaimana yang Allah janjikan. Wallahu a'lam bishawab
Dr. Syarif Prasetyo
Aktif menulis di berbagai media dengan nama samaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H