Mohon tunggu...
syarif hamdani
syarif hamdani Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuju Bebas Banjir: Tingkatkan Peran Pelajar dengan Kurikulum Berbasis Lingkungan

5 November 2024   08:00 Diperbarui: 5 November 2024   08:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang adalah salah satu negara yang sukses dalam menanamkan kebiasaan disiplin dan peduli lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Di Jepang, pendidikan lingkungan sudah menjadi bagian dari budaya dan kurikulum di sekolah. Anak-anak dilatih untuk bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan mereka sendiri sejak di sekolah dasar. Di setiap sekolah, siswa diajarkan untuk membersihkan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari. Tidak ada petugas kebersihan di sekolah-sekolah Jepang; siswa lah yang bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan sekolah mereka.

Selain itu, di Jepang, siswa diajarkan untuk memilah sampah dan mengelola limbah dengan baik. Sampah dibagi menjadi beberapa kategori, dan setiap siswa dilatih untuk memahami jenis-jenis sampah dan cara pembuangan yang tepat. Hasilnya, siswa Jepang tumbuh dengan kesadaran yang tinggi terhadap kebersihan dan lingkungan. Kebiasaan ini juga terbawa hingga dewasa, dan berdampak pada budaya masyarakat Jepang yang sangat menghargai kebersihan dan peduli lingkungan.

Mengadopsi Model Pendidikan Lingkungan dari Jepang

Penerapan pendidikan disiplin lingkungan seperti di Jepang dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia. Memperkenalkan kebiasaan-kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, dan membersihkan lingkungan secara rutin dapat membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan. Pendidikan seperti ini juga akan membantu mengatasi masalah banjir di perkotaan, yang sebagian besar disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran air.

Sekolah dapat memulai dengan memasukkan pendidikan lingkungan dalam kurikulum ekstrakurikuler atau kegiatan rutin. Sebagai contoh, setiap sekolah bisa memiliki program bersih-bersih lingkungan mingguan yang melibatkan seluruh siswa. Selain itu, sekolah dapat menyediakan tempat sampah terpilah di setiap sudut sekolah agar siswa terbiasa memilah sampah sejak dini.

Himbauan untuk Pemerintah dan Masyarakat

Upaya untuk mengatasi masalah banjir tidak bisa hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga membutuhkan perubahan perilaku masyarakat. Pendidikan disiplin lingkungan di sekolah adalah langkah awal yang sangat penting. Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat mempertimbangkan untuk memasukkan pendidikan lingkungan sebagai bagian dari kurikulum yang wajib. Pendidikan ini sebaiknya melibatkan kegiatan praktis yang mendorong siswa untuk merasakan langsung dampak dari tindakan mereka terhadap lingkungan.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan lingkungan ini. Orang tua diharapkan bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kampanye kesadaran lingkungan dan kebersihan dapat digalakkan di berbagai tempat umum, serta menyediakan tempat sampah di area yang strategis agar masyarakat tidak tergoda untuk membuang sampah sembarangan.

Optimisme untuk Masa Depan

Dengan populasi siswa yang begitu besar, Indonesia memiliki potensi untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam menjaga lingkungan. Pendidikan disiplin lingkungan di sekolah dapat menjadi pondasi untuk menciptakan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Anak-anak yang dididik untuk mencintai lingkungan sejak dini diharapkan akan membawa perubahan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat pada umumnya.

Jika kita bisa membentuk generasi muda yang disiplin dalam menjaga kebersihan dan peduli terhadap lingkungan, maka kita akan bisa mengurangi risiko banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali. Melalui pendidikan lingkungan yang berkelanjutan, kita tidak hanya membangun masa depan yang lebih baik, tetapi juga menjaga keindahan alam Indonesia untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun