Permasalahan bayi kuning merupakan hal lumrah yang kerap dialami bayi baru lahir. Meski terlihat tak berbahaya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning sehingga bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
CAK KAJI berkesempatan menyimak talk show tentang perawatan bayi pasca melahirkan bersama dokter dari Klinik Ibu dan Anak Woman and Children Clinic (WOMBA) berlokasi di Jl. Ciliwung No. 68 Surabaya.
Gejala awal penyakit kuning pada bayi baru lahir
Saya jadi teringat waktu anak-anak bayi dulu memang sempat terlihat kuning. Paling nampak di area wajah, bagian putih mata juga tampak sedikit kuning, tidak putih cemerlang, ketika ditekan ringan kulit juga nampak sedikit menguning.
Gejala penyakit kuning bisa dibilang parah, jika menunjukkan kondisi medis tertentu, yaitu terdapat tanda-tanda penyakit kuning yang menyebar lebih luas, yang biasanya ditandai warna kuning yang semakin pekat dan nampak, demam di atas 38 derajat Celsius, nafsu makan yang buruk, bayi menjadi lesu, bayi menangis dengan nada yang tinggi.
Akibat penyakit kuning yang parah juga bisa meningkatkan resiko bilirubin masuk ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Wah, saya ngga nyangka dampaknya bisa sampai ke otak.
Penyebab bayi kuning
Mungkin teman bertanya-tanya, kenapa bayi lebih rentan kena penyakit kuning ketimbang orang dewasa? Sebetulnya hal ini terjadi akibat penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami di organ hati. Bayi kuning sering dialami oleh bayi baru lahir karena fungsi organ hatinya belum optimal, ucap dokter.
Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.
Namun, karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna, sedangkan bilirubin yang dihasilkan lebih banyak, proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat.
Bayi kuning yang disebabkan oleh adanya peningkatan bilirubin ini sangat umum terjadi, warna kuning biasanya akan semakin menggelap pada 5 hari pertama sebelum akhirnya memudar dan hilang dalam 1 hingga 2 minggu.
Penyebab lain dari penyakit kuning pada bayi baru lahir
Waktu di rumah sakit, saya sekamar dengan pasien yang juga punya bayi kembar laki-laki, sedangkan saya punya anak kembar perempuan. Bisa dibayangkan menyusui bayi kembar saja sudah sulit karena harus bisa memenuhi kebutuhan dua bayi. Apalagi dua anak cowok yang biasanya butuh ASI lebih banyak dibandingkan bayi perempuan.
Ketika kami diperbolehkan pulang karena bagian kuning pada bayi hanya di area wajah, sedangkan pasien tersebut tak diperbolehkan pulang lantaran kedua bayinya kuning sehingga harus masuk ke Nicu dan difototerapi.
Hal ini disebabkan ASI tidak mencukupi kebutuhan kedua bayinya. Penyebab bayi kuning karena kelahiran prematur, golongan darah yang tak cocok dengan ibunya, mengalami memar atau perdarahan saat lahir, ada masalah di hati, terjadi infeksi, serta kekurangan enzim.
Penanganan bayi kuning
Sebetulnya mayoritas penyakit kuning bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kadar bilirubin yang menyebabkan penyakit kuning melonjak dalam 24 jam setelah kelahiran, atau tetap tinggi setelah seminggu, harus diintervensi dokter lebih dalam.
Sebaiknya segera cari bantuan medis jika bayi mengalami gejala kulit bayi semakin kuning setelah 3 hari atau setelah 2 minggu dari kelahiran, kuning nampak hingga dada atau perut bayi, bayi menunjukkan tanda-tanda lesu dan tak mau menyusu dengan baik, buang air besar bayi bewarna pucat, bayi sering rewel hingga membungkukkan punggungnya.
Cara mengobati bayi kuning
Normalnya penyakit kuning ringan akan hilang setelah 1 atau 2 minggu seiring tubuh bayi membuang bilirubin tambahan secara mandiri. Asalkan bayi mau menyusu dengan lancar karena dengan bayi rutin menyusu mampu merangsang gerakan usus yang memungkinkan bayi mengeluarkan bilirubin melalui usus.
Bagaimana jika kadar bilirubin bayi jauh lebih tinggi dari normal? Menurut dokter anak, ada dua jenis perawatan mungkin direkomendasikan untuk segera menurunkan bilirubin ke kondisi nomal, bisa dengan cara:
Fototerapi
Pengobatan fototerapi dilakukan dengan cara memaparkan kulit bayi pada cahaya khusus yang bertujuan untuk mengobati penyakit kuning. Cara kerja tindakan ini memungkinkan kulit menyerap cahaya, lalu mengubah komposisi bilirubin sehingga bayi akan lebih mudah mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Sekarang sudah ada alat fototerapi canggih yang mampu mempersingkat waktu proses fototerapi sehingga bayi tak perlu rawat inap terlalu lama di rumah sakit. Jika fototerapi konvensional memerlukan waktu 48 hingga 36 jam atau lebih, dengan fototerapi 360 derajat proses fototerapi bisa dipersingkat menjadi 8 hingga 10 jam. Sehingga anak lebih cepat dibawa pulang dan ibu punya waktu lebih untuk beristirahat.
Keunggulan dari fototerapi bilirubin 360 derajat akan lebih mempercepat penurunan kadar bilirubin sampai 0,8 mg/dl perjam, sehingga akan mempersingkat durasi tindakan fotoretapi.
Transfusi darah
Jika penyakit kuning pada bayi disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti ketidakcocokan golongan darah dengan ibu, dokter mungkin akan merekomendasikan transfusi darah atau opsi pengobatan lainnya.
Kesimpulan
Teman tak perlu khawatir bila bayi mengalami kuning, sebab penyakit kuning pada bayi baru lahir merupakan hal yang lumrah dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir. Yang perlu  dilakukan Teman, hanyalah menyadari tanda-tanda bahwa sesuatu mungkin tidak beres dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis, tambah dokter Novita spesialis anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H