Mohon tunggu...
Syarifah Rufaida
Syarifah Rufaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

الأشياء العظيمۃ لا تأتي بسهولۃ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kultur Santri sebagai Pembendung Intoleransi

27 September 2021   15:52 Diperbarui: 27 September 2021   16:07 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan yang damai merupakan dambaan semua orang. Toleransi mengandaikan adanya kehidupan yang damai dan tentram dalam selimut cinta kasih. Hal ini mengidentifikasikan bahwa toleransi adalah sifat dasar manusia yang sudah sepatutnya ditumbuhkembangkan dalam ragam bentuk situasi dan geografi.

Pesantren menjadi model pelestarian akal dan hati. Tradisi kitab kuning telah melahirkan nilai-nilai luhur yang dikembangkan di pesantren, seperti sikap dan perilaku santri yang tasamuh, tawasuth, dan tawazun. Melalui pendidikan dan olah bathin yang matang dapat menumbuhkan jiwa santri yang mengedepankan tasamuh, tawasuth, dan tawadzun sebagai tiga hal prinsip yang senantiasa menjadi pedoman. 

Sementara itu budaya mengaplikasikan nilai-nilai agama yang berkaitan dengan hablu minannas juga menjadi faktor terjaganya dan berkembangnya sikap toleransi pada diri para santri. Oleh karenanya,  pembiasaan ataupun kultur yang terdapat di dunia santri dapat diaplikasikan sebagai sikap pembendung intoleransi.

Sumber:

Muhamad Ridwan Effendi, "Mitigasi Intoleransi dan Radikalisme Beragama di Pondok Pesantren Melalui Pendekatan Pembelajaran Inklusif"Jurnal Pedagogie, Vol. 1. No. 1, 2020.

Ali Maksum, "Model Pendidikan Toleransi di Pesantren Modern dan Salaf" Jurnal PAI Vol. 03, No. 01, 2015.

Achmad Machrus Muttaqin, "Pesantren, Kyai dan Santri" Jurnal Tawadhu Vol. 3 No. 2, 2019.

https://islam.nu.or.id/post/read/16551/karakter-tawassuth-tawazun-i039tidal-dan-tasamuh-dalam-aswaja

https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/26390/penetapan-presiden-nomor-1-tahun-1965/document

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun