Mohon tunggu...
Syarifah Ramadhani
Syarifah Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello, i'm student

Selanjutnya

Tutup

Foodie

KKN UM Ciptakan Inovasi Produk Minuman Herbal Berbasis Daun Asam Jawa (Sinom) sebagai Ide Bisnis di Tengah Pandemi

4 Juli 2020   15:45 Diperbarui: 4 Juli 2020   15:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar prototipe produk Sinom Ayu: minuman herbal berbasis daun sinom/dokpri

Pandemi virus COVID 19 tidak menghalangi kegiatan pendidikan di Universitas Negeri Malang (UM). Seluruh kegiatan belajar mengajar atau kuliah di UM diadakan secara daring, termasuk kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud pengamalan tri dharma perguruan tinggi.

Salah satu bentuk pengabdian masyarakat sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang didapatkan di kampus yaitu kuliah kerja nyata (KKN). Akan tetapi, di tengah pandemi COVID 19, kegiatan KKN yang diadakan oleh kampus yang dulunya bernama IKIP Malang ini diprogram sesuai dengan protokol pencegahan COVID 19.

Kegiatan KKN UM edisi COVID 19 terdiri dari KKN Reguler dan KKN Pulang Kampung yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai fakultas di UM, serta KKN Tematik yang dikelola oleh masing-masing jurusan. Tentunya, kegiatan KKN Tematik ini disambut baik oleh jurusan kimia UM sebagai media aplikasi sains yang diperoleh mahasiswa jurusan kimia untuk pelayanan masyarakat.

Jurusan kimia UM mendelegasikan sembilan orang mahasiswa kimia dan satu orang mahasiswa pendidikan kimia untuk melaksanakan KKN Tematik di Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dari tanggal 29 Mei sampai dengan 5 Juli 2020. Ke sepuluh mahasiswa tersebut dibimbing oleh Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya, M. Sc atau yang akrab disapa Pak Ricky, untuk memberikan inovasi dan dedikasi terhadap masyarakat Desa Plosorejo di tengah pandemi COVID 19.

Di bawah bimbingan Pak Ricky, kelompok KKN Tematik Kimia UM di Desa Plosorejo melaksanakan program kerja seperti pembagian seribu masker, menjadi relawan satuan tugas pencegahan COVID 19, berkontribusi dalam penyemprotan disinfektan, membuat buku, video dan poster edukasi pencegahan COVID 19 serta sosialisasi ide bisnis di tengah pandemi yaitu membuat produk minuman herbal dari komoditas tanaman lokal.

Ada banyak sekali tanaman yang ditanam di Desa Plosorejo seperti tebu, jagung, sawi, bawang merah dan tanaman rempah lain. Salah satu tanaman yang menjadi perhatian khusus yaitu asam jawa terutama di bagian daunnya.

Daun asam jawa atau yang biasa disebut sinom ditinjau dari efek faramakologisnya berdasarkan studi literatur memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Di dalam ekstrak daun sinom mengandung senyawa polifenol yang terbukti secara empiris dapat menangkal radikal bebas. Selain itu, daun sinom juga biasa dikonsumsi untuk campuran olahan sayur. Hal tersebut dapat dijadikan landasan ide bisnis di bidang pangan fungsional yaitu minuman herbal.

“Kalau bisnis pangan saat ini cukup berkembang dan sangat menjanjikan. Apalagi, masyarakat mulai  aware dengan kesehatan di situasi pandemi ini. Juga kan trend millenial itu kan kembali ke produk herbal untuk minuman yang enak juga menyehatkan. Jadi, ya kita menggagas inovasi pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Syarifah Ramadhani, salah seorang anggota KKN Tematik Kimia UM.

“Anggota kami sudah observasi di Plosorejo itu ada tanaman obat apa saja, kemudian mulai melakukan studi literatur. Di sana kebetulan asam jawa itu tumbuh di kebun-kebun dan diabaikan. Jadi, kita mulai utak-atik dari studi literatur potensinya apa saja, keamanannya, cara pembuatannya, semua aspeknya kita perhatikan. Yah, karena basically kita terapkan ilmu kimia, jadi setiap bahan, setiap perlakuan kita pertimbangkan efeknya,” jelas wanita yang biasa dipanggil Rani ini.

Mahasiswa KKN Tematik Kimia UM menyusun resep dan membuat prototipe minuman herbal berbasis sinom yang dilabeli Sinom Ayu. Minuman herbal yang dibuat merupakan kombinasi daun sinom dengan rempah lain seperti kunyit, asam jawa, gula pasir, kapulaga dan kayu manis untuk menambah aroma serta cita rasa pada produk.

Gambar pembagian prototipe produk Sinom Ayu: minuman hebal berbasis daun sinom/dokpri
Gambar pembagian prototipe produk Sinom Ayu: minuman hebal berbasis daun sinom/dokpri
Prototipe Sinom Ayu dibagikan kepada masyarakat yang berada di kantor desa sesuai protokol pencegahan COVID 19. Produk tidak dibagikan ke seluruh warga desa untuk menghindari interaksi yang berlebihan dan terlalu berisiko. Namun, sosialisasi cara pembuatan produk tetap berjalan dengan membuat brosur yang berisi landasan teori khasiat daun sinom serta cara pembuatan produk Sinom Ayu, yang nantinya dapat disebarkan secara daring melalui jaringan komunikasi grup Whatsapp yang terdiri dari seluruh ketua RT dan RW Desa Plosorejo. Nantinya, dari ketua RT atau ketua RW dapat menyebarkan brosurnya ke warga Desa Plosorejo yang ingin memulai bisnis minuman herbal berbasis daun sinom.

“Produk ini rasanya enak dan segar. Ditambah pakai empon-empon (rempah-rempah jamu) yang sudah biasa dipakai buat obat tradisional. Ini berpotensi memberikan nilai tambah pada daun sinom yang sudah jarang dilirik oleh warga,” kata Winarto, salah seorang perangkat desa di bidang IT Kepelayanan, “kami sangat merasa puas dengan wawasan yang diberikan. Memang esensi KKN, mahasiswa itu sebagai pemikir inovasi. Ini yang penting ilmunya, yang mahal itu,” cetus pria 42 tahun itu sambil tertawa.

Jurusan Kimia UM senantiasa memberikan inovasi. Kegiatan KKN Tematik ini merupakan fasilitas yang bermanfaat untuk sosialisasi hasil pemikiran dari civitas kimia UM untuk penerapan tri dharma perguruan tinggi. Salah satunya, menciptakan produk untuk memberikan nilai tambah komoditas tanaman lokal.

Produk minuman herbal berbasis sinom ini masih dalam pengembangan skala industri rumahan. Ke depannya mahasiswa KKN Tematik Kimia UM berharap produk tersebut dapat menjajaki skala industri jamu dengan klaim khasiatnya dan dibuat dengan menerapkan standar CPOTB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun