“Produk ini rasanya enak dan segar. Ditambah pakai empon-empon (rempah-rempah jamu) yang sudah biasa dipakai buat obat tradisional. Ini berpotensi memberikan nilai tambah pada daun sinom yang sudah jarang dilirik oleh warga,” kata Winarto, salah seorang perangkat desa di bidang IT Kepelayanan, “kami sangat merasa puas dengan wawasan yang diberikan. Memang esensi KKN, mahasiswa itu sebagai pemikir inovasi. Ini yang penting ilmunya, yang mahal itu,” cetus pria 42 tahun itu sambil tertawa.
Jurusan Kimia UM senantiasa memberikan inovasi. Kegiatan KKN Tematik ini merupakan fasilitas yang bermanfaat untuk sosialisasi hasil pemikiran dari civitas kimia UM untuk penerapan tri dharma perguruan tinggi. Salah satunya, menciptakan produk untuk memberikan nilai tambah komoditas tanaman lokal.
Produk minuman herbal berbasis sinom ini masih dalam pengembangan skala industri rumahan. Ke depannya mahasiswa KKN Tematik Kimia UM berharap produk tersebut dapat menjajaki skala industri jamu dengan klaim khasiatnya dan dibuat dengan menerapkan standar CPOTB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H