Mohon tunggu...
SYARIFAH KHUSNUL KHOTIMAH
SYARIFAH KHUSNUL KHOTIMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Buku dan Alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kelebihan, Kelemahan dan Interpretasi Unsur Citra Wilayah Kabupaten Gresik

19 Maret 2024   01:30 Diperbarui: 9 April 2024   08:17 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://earthexplorer.usgs.gov/

Penulis : (1) Syarifah Khusnul Khotimah;  (2)Rosalina Kumalawati; (3) Nurlina ; (4) Inu Kencana Hadi


Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Dalam era modern ini, teknologi citra satelit dan citra udara telah menjadi instrumen penting dalam pemantauan dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita. Citra-citra ini menyediakan pandangan yang luas dan detail tentang permukaan bumi, yang membuka pintu bagi berbagai aplikasi dalam berbagai bidang seperti pemetaan tanah, pemantauan lingkungan, manajemen sumber daya alam dan banyak lagi. Untuk mendapatkan data spasial yang berkualitas diperlukan data citra beresolusi tinggi (Ayuningtyas, 2022). Namun, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dari informasi yang terkandung dalam citra-citra ini, diperlukan pengetahuan yang kuat tentang prinsip-prinsip dasar interpretasi citra. Interpretasi citra adalah upaya menggali informasi melalui citra (Kumalawati et al., 2013). Interpretasi citra melibatkan penggunaan serangkaian unsur yang membantu analis dalam menguraikan dan memahami detail yang tersembunyi dalam gambar. Sembilan unsur interpretasi citra yaitu rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs dan asosiasi menjadi fondasi dalam analisis yang akurat dan komprehensif (Nugroho, 2013). Dalam kajian ini,  akan dibahas  secara singkat setiap unsur interpretasi citra, menguraikan perannya dalam proses analisis citra serta pentingnya memahami dan menerapkan unsur-unsur ini dalam berbagai konteks aplikasi. Dengan memahami betul unsur-unsur ini, analis dapat menggali informasi yang berharga dari citra-citra satelit atau citra udara, yang pada gilirannya akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai bidang studi dan aplikasi praktis

Fokus kajian ini adalah pada analisis citra di daerah Kabupaten Gresik. Kabupaten Gresik terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, kabupaten ini berada di antara 112° – 113° Bujur Timur dan 7° – 8° Lintang Selatan. Secara umum, topografi Kabupaten Gresik cukup datar dengan beberapa ketinggian tertentu di beberapa wilayahnya. Wilayah pesisir pantai memiliki dataran rendah, sementara bagian pedalaman memiliki beberapa bukit kecil. Namun, bagian utara Kabupaten Gresik cenderung lebih berbukit. Kabupaten Gresik dilalui oleh beberapa sungai besar dan kecil. Sungai-sungai ini melintasi kabupaten dari bagian pedalaman menuju ke arah pantai utara. Sungai-sungai ini memiliki peran penting dalam irigasi pertanian dan transportasi lokal. Bagian utara Kabupaten Gresik adalah wilayah pesisir yang menghadap ke Laut Jawa. Wilayah pesisir ini memiliki beberapa pantai yang panjang dan dikenal dengan potensi pariwisata pantai. Wilayah pesisir dan sekitar pusat kota umumnya memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi, sementara daerah pedalaman cenderung lebih jarang dihuni.

Analisis 3 Citra di Kabupaten Gresik

  • Citra 1 (LANDSAT 8)

Landsat 8 merupakan generasi terkini yang menggantikan Landsat 7.  Landsat 8 adalah satelit penginderaan jauh yang diluncurkan oleh NASA dan USGS pada tahun 2013. Satelit ini merupakan bagian dari program Landsat yang telah berjalan sejak tahun 1970-an. 

Landsat 8 dilengkapi dengan sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) yang memungkinkan pengambilan gambar satelit dengan resolusi yang tinggi dan berbagai spektrum cahaya, termasuk inframerah termal, sehingga memungkinkan pemantauan yang luas dan akurat terhadap permukaan bumi untuk aplikasi seperti pemantauan lingkungan, pertanian, pemetaan lahan, dan pengelolaan sumber daya alam. Landsat 8 dilengkapi dengan sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) yang memiliki total 11 kanal. Kanal 1 hingga 9 terletak pada OLI, sedangkan kanal 10 dan 11 terletak pada TIRS (Irawan & Sirait, 2017). Citra ini merupakan citra pasif dan kerap digunakan saat observasi sumber daya alam (Sinabutar et al., 2020).

Jenis Citra : Landsat 8-L1TP

Spesifikasi 

Citra Landsat 8 memiliki resolusi piksel 28.5 meter, dengan satu band yang resolusi lebih tinggi dengan ukuran piksel 15 meter. Satelit Landsat 8 memiliki dua sensor, yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS). Sensor OLI mempunyai resolusi spasial 30 meter (visible, NIR, SWIR), 100 meter (thermal) dan 15 meter (pankromatik), sementara sensor TIRS memiliki resolusi 100 meter (thermal). Citra landsat 8 pada umumnya telah terkoreksi secara geometrik (Hadi et al., 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun