Mohon tunggu...
Syarifah Haura Zahra Edrus
Syarifah Haura Zahra Edrus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Aktif Semester 2 Jurusan Kesejahteraan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab terhadap Tetangga

4 Juli 2024   21:23 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Juga dalam sabda yang lain: "barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya".

Berbuat baiklah kepada tetangga karena Allah, dan simak beberapaadab yang seharusnya kita jalankan berikut ini.

1. Mengenal dan Berkenalan: Pertama-tama, penting bagi kita untuk saling mengenal dan berkenalan dengan tetangga kita. Dengan mengenal tetangga, kita dapat membangun hubungan yang lebih akrab dan erat.

2. Menjaga Kebersihan dan Kerapihan: Sebagai tetangga yang baik, kita harus menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan sekitar. Berpartisipasilah dalam kegiatan kebersihan bersama dan jangan merusak fasilitas publik. Dengan menjaga lingkungan yang bersih, kita menciptakan suasana yang nyaman dan sehat bagi semua. 

3. Menghormati Privasi: Setiap individu memiliki privasi dan batasan pribadi.Jangan ikut campur dalam urusan mereka secara tidak pantas atau mengintip kehidupan pribadi mereka. 

4. Saling Membantu dan Berbagi: Salah satu aspek terpenting dalam adab bertetangga adalah saling membantu dan berbagi. Jika kita melihat tetangga dalam kesulitan, berikan bantuan dengan ikhlas. Jika saling membantu dan menolong sudah mendarah daging di lingkunga tetangga, maka hal ini akan mejadi aspek terbaik dalam kehidupan.

5. Menjalin Silaturahmi: Terakhir, tetaplah menjalin silaturahmi dengan tetangga kita. Datangi mereka saat ada perayaan atau kesempatan spesial. Undang mereka untuk acara keluarga atau komunitas.  

Selain adab-adab umum yang saya sampaikan, bapak ibu hadirin semua pun harus menyesuaikan dengan lingkungan. Karena tidak semua lingkungan itu sama.

Hadirin yang kita muliakan, ada banyak cerita dan kisah tetangga lawan tetangga. Mereka berseteru dan menghasilkan konflik yang besar. Tentu hal itu tidaklah baik untuk ditiru.

Sebaliknya, ada banyak kisah lingkungan yang rukun sehingga antar mereka bisa saling membantu dan melengkapi. Itulah yang bisa kita tiru.

Hadirin, pesan terakhir saya. Mohon didengar dan dicamkan untuk kita bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun