Mohon tunggu...
Syarifah Hanum
Syarifah Hanum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Syarifah Hanum (22010200066) Mahasiswi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terancamnya Integrasi Nasional

21 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 26 Desember 2022   10:57 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Editor : Syarifah Hanum (22010200066)

Mahasiswi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

CNN.com, 19 Maret 2022, 04:00 WIB 

Integrasi nasional mengintegrasikan semua perbedaan dalam masyarakat menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Bersatu menjadi kelompok kecil yang berbeda dan bersatu sebagai satu bangsa. Dalam membangun persatuan bangsa, bangsa Indonesia menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, gangguan atau ATHG. Ancaman integrasi nasional meluas dari dalam dan luar Indonesia ke berbagai bidang kehidupan. Berikut ancaman  integrasi nasional di berbagai bidang: 

ANCAMAN PADA BIDANG IDEOLOGI

Salah satu ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dianut bangsa Indonesia merupakan liberalisme. Saat ini kehidupan warga Indonesia cenderung menunjuk dalam kehidupan liberal yang menekankan aspek kebebasan individu. Liberalisme merupakan dampak dari era globalisasi. Globalisasi dapat meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa masyarakat menuju kemajuan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, orang Indonesia tampaknya mengadopsi ideologi liberalisme. Pada dasarnya, globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Namun pengaruh yang diambil justru nilai negatif seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lain-lain. Jika tidak dibenahi akan merusak nilai-nilai moral dan kepribadian bangsa yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.

ANCAMAN DALAM POLITIK

Ancaman politik bisa datang dari luar maupun dari dalam. Ancaman dari luar negeri dilakukan dengan bantuan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi dan blokade politik merupakan ancaman nonmiliter yang berdimensi politik yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menekan negara. Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan seperti mobilisasi massa untuk membungkam pemerintah yang berkuasa. Bentuk lainnya adalah memobilisasi kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Ada pula bahaya separatisme, yang bisa dijadikan model perjuangan politik tak bersenjata untuk meraih simpati dunia internasional. Separatisme sulit dilawan dengan kekuatan militer.

ANCAMAN DI SEKTOR KEUANGAN

Perekonomian negara tidak bisa berdiri sendiri. Tidak ada negara yang saat ini memiliki kebijakan ekonomi yang tertutup terhadap pengaruh negara lain. Dalam globalisasi ekonomi, batas-batas negara menjadi kabur dan hubungan antara ekonomi nasional dan ekonomi internasional menjadi lebih dekat. Di sisi lain, globalisasi ekonomi membuka peluang produk dalam negeri bersaing di pasar internasional. Di sisi lain, globalisasi ekonomi juga membuka peluang bagi produk global untuk masuk ke pasar domestik, sehingga menghambat produksi barang lokal. Dampak negatif globalisasi dapat mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia.

ANCAMAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

Ancaman internal terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya adalah separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat ulah manusia. Pemicunya biasanya kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Sementara itu, pengaruh negatif globalisasi menghadirkan ancaman dari luar lingkungan sosial budaya, yaitu:

* Munculnya gaya hidup konsumeris yang selalu mengkonsumsi produk luar negeri.

* Munculnya sifat hedonisme, yaitu kesenangan pribadi, dianggap sebagai nilai tertinggi kehidupan. Hal ini menyebabkan orang mendorong diri mereka sendiri untuk mencapai kepuasan dan kesenangan pribadi, bahkan ketika itu bertentangan dengan norma masyarakat.

* Sikap individualisme yang selalu mementingkan diri sendiri dan memandang orang lain tidak penting. Sikap ini dapat menyebabkan ketidakpedulian terhadap orang lain.

* Munculnya gejala westernisasi, dimana orang mengorientasikan diri dengan budaya barat tanpa dipilih terlebih dahulu. Salah satunya adalah penggunaan model pakaian terbuka yang tidak sesuai dengan nilai dan standar yang berlaku di masyarakat.

* Matinya semangat gotong royong, kesetiakawanan, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

* Memudarnya nilai-nilai agama di masyarakat.

Semua bangsa harus menghadapi berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam mencapai atau mempertahankan persatuan nasional. Keberagaman suku, agama, ras, dan budaya Indonesia dapat menimbulkan konflik yang dapat berujung pada keruntuhan bangsa. Berdasarkan pernyataan di atas, konflik suku, agama, dan ras antar kelompok atau antar SARA merupakan bentuk ancaman yang dapat mengakibatkan hilangnya kegiatan gotong royong dan pembubaran negara di Indonesia.

ANCAMAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Ancaman pertahanan dan keamanan biasanya merupakan ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang melibatkan penggunaan kekuatan bersenjata dan terorganisasi serta dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah suatu negara dan keamanan bangsa secara keseluruhan. Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, teror bersenjata dan perang saudara.

REFERENSI

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Mujiwati, Yuniar. 2020. Serba-serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks: Demokrasi, Kewarganegaraan, hingga Integrasi Sosial. Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun