Sedangkan momen yang paling menantang saya saat memahami Modul 1.2. yaitu saat mengidentifikasi kekuatan nilai yang dimiliki masing-masing anggota kelompok kemudian dari masing-masing kekuatan nilai tersebut dibuat satu kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai dan peran guru penggerak.Â
Saya semakin mengenal siapa diri saya. Selama ini saya tidak pernah mengenal kekuatan nilai yang adal dalam diri saya. Saya menjadi tahu strategi penguatan nilai dalam mengembangkan diri. Sedangkan tugas LMS yang paling saya sukai adalah tugas refleksi yang dituangkan dalam tulisan dengan panduan pertanyaan pemantik.
Adapun kaitan modul 1.1. dan 1.2. yang saya fahami bahwa Implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran di sekolah relevan dengan nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektfi, inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada murid dan peran guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaan, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi.
Â
Perasaan
Saat momen itu terjadi seakan saya sedang bercermin memandang diri saya sendiri untuk memperbaiki kekurangan diri, memperbaiki perilaku yang kurang baik hingga saya tampil lebih percaya diri dan yakin dengan kekuatan kodrat yang ada dalam diri saya sendiri.
Pembelajaran
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa dari pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki sudah cukup (zona nyaman). Akan tetapi, pemikiran Ki Hajar Dewantara membuka pikiran saya tentang pentingnya mengetahui kekuatan kodrat dalam diri (nilai dan peran guru penggerak) agar saya sebagai guru dapat memahami kekuatan kodrat pada anak dan menuntun kekuatan kodrat anak tersebut agar anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Sekarang saya berpikir bahwa dalam menuntun kekuatan kodrat anak, saya harus menyakini kekuatan kodrat yang ada dalam diri saya untuk menuntun kekuatan kodrat anak-anak melalui pengkondisian pembiasaan melalui keteladanan yang konsisten dan aturan/sistem yang konsisten hingga anak-anak menemukan identitas dirinya yang terbentuk melalui perilaku positif yang membudaya.
Penerapan ke depan (Rencana)
Strategi pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri untuk menguatkan nilai dan peran guru penggerak,yaitu:
- Saya mulai melakukan pengembangan diri atas inisiatif sendiri.
- Membuka diri terhadap pengalaman baru.
- Melakukan evaluasi terhadap apa saja yang sudah baik serta apa yang perlu peningkatan, dan melakukan tindakan nyata untuk melakukan perbaikan agar semua yang belum atau kurang baik menjadi lebih baik.
- Terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang lain.
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam merencanakan pembelajaran.
- Berkolaborasi dengan kepala sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.
- Berinovasi dalam pembelajaran.
- Menggerakkan komunitas belajar di sekolah untuk menyelesaikan pelatihan di Platform Merdeka Mengajar.
- Berbagi praktik baik dengan rekan sejawat.
- Melaksanakan pembelajaran berpusat pada murid.