Setiap kita hampir semuanya pernah mengalami kondisi yang dilematis. Kondisi harus memilih yang keduanya memiliki argumentasi pembenar yang berimbang. Kita akan sulit memutuskan langkah mana yang akan diambil. Pilihan mana yang akan dipakai. Itulah yang disebut ragu.Â
Akhirnya kita lebih sering memilih untuk menunggu atau mengusahan datangnya keyakinan terlebih dahulu untuk kemudian baru memutuskan. Keraguan menjadi semacam kondisi yang tidak nyaman.
Akan sedikit sulit untuk mendefinisikan ragu dalam sebuah kalimat yang utuh. keraguan itu sendiri adalah sebuah akibat dari berbagai kondisi yang tengah dihadapi oleh seseorang, sehingga dia merasa ragu. Ragu sering terjadi ketika menentukan pilihan atau ketika akan melakukan sesuatu.Â
Namun ada satu keraguan lagi yang sering terjadi sepanjang hidup manusia yang akan membawa kerugian dunia akherat yaitu ragu akan kebenaran dan keberadaan Tuhan.
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bersikap ragu-ragu terhadap sesuatu. Diantaranya adalah karena tingkat pengetahuan seseorang terhadap sesuatu tersebut, banyaknya pertimbangan, takut berbuat salah, kurang percaya diri, dan sebagainya.Â
Namun pada dasarnya, ragu dalam melangkah seringkali disebabkan oleh ketakutan-ketakuan akan bayang-bayang negatif yang tumbuh secara tidak sadar dalam benak kita.
Tingkat pengetahuan seseorang memiliki kontribusi besar atas kemunculan sikap ragu ini. Orang yang memiliki sedikit pengetahuan akan menjadi ragu ketika diahadapkan pada sesuatu yang baru. Karena dia merasa tidak begitu tahu, maka dia menjadi ragu.Â
Memiliki pengetahuan yang berlebih juga bisa mengakibatkan munculnya keraguan. Seringkali kita menyaksikan dalam layar kaca, banyak pakar politik yang selalu menyatakan bahwa mereka ragu dengan para pejabat yang tengah memimpin.Â
Tentu keraguan tersebut dikarenakan pengetahuan mereka akan banyak hal, yang menyebabkan mereka menyimpulkan bahwa orang-orang dalam pemerintahan akan sulit menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Pengalaman juga memberikan kontribusi dari munculnya rasa ragu dalam diri manusia. Orang yang pernah mengalami kecelakaan ketika naik bus tertentu, akan menolak untuk naik bus yang sama dilain waktu. Ketika banyak pemberitaan kecelakaan pesawat dari maskapai penerbangan tertentu, dapat dipastikan orang tidak lagi yakin akan menggunakan jasa penerbangan tersebut.
Keraguan juga muncul karena banyaknya hal yang kita pertimbangkan. Segala sesuatu memang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelum kemudian dilakukan. Pertimbangan yang matang dikatakan sebagai setengah dari keberhasilan.Â
Namun jika pertimbangan itu didasari dengan perasaan takut berbuat salah, maka yang mucul kemudian adalah keraguan yang tidak beralasan.
Satu lagi adalah ketidak percayaan diri dalam menghadapi sesuatu, bisa menjadikan seseorang meragu. Bayang-bayang ketidakmampuan diri dalam menjalankan tugas, bayangan akan dipersalahkan, bayangan akan diolok-olok menjadikan orang yang tidak percaya diri sulit untuk memutuskan.
Yakinlah
Ragu jika tidak segera dicarikan obat mujarab untuk menghilangkannya, akan menjadi watak. Dan jika sudah menjadi watak dari seseorang, maka akan semakin sulit untuk menghilangkannya. Rumus menghilangkan keraguan sebenarnya sangat sederhana, agar tidak ragu maka yakinlah.Â
Beberapa ramuan berikut, semoga bisa membantu kita untuk keluar dari lingkaran hitam keraguan yang membelit dan menemukan keyakinan dalam diri kita.
 Pertama, carilah sebanyak mungkin informasi terkait dengan hal atau sesuatu yang kita ragukan. Karena semakin banyak informasi yang kita peroleh semakin objektif dan utuh pertimbangan yang kita buat. Kedua, jika kita termasuk orang yang banyak pertimbangan, jangan khawatir, asalkan masih rasional ukuran pertimbanagn kita.Â
Namun jika sudah berdasarkan rasa takut bersalah dikemudian hari atas keputusan yang kita ambil, maka itu sudah bisa disebut sebagai penyakit. Yakinkan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. kesalahan adalah sebuah keniscayaan yang tidak harus kita takuti. Kesalahan adalah tahapan belajar kita untuk mengetahui suatu kebenaran.
Jangan memutuskan sesuatu ketika kita masih merasa ragu, sampai kita menghadirkan keyakinan dalam diri kita untuk melangkah. Jika kita tidak juga menemukan keyakinan dalam pencarian yang kita lakukan sendiri, maka carilah orang yang anda percaya untuk membantu. Jika sudah tidak ada orang lain yang anda yakini bisa membantu, maka yakinlah kepada Allah yang Maha Segala.Â
Bukan berarti Allah mejadi pertimbangan terakhir, tetapi yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan putusan terbaik bersama keyakinan kita dengan rumus-rumus-Nya yang tidak terduga.
Orang yang tidak segera bangkit keluar dari keraguan, dikhawatirkan akan terjerumus dalam penyakit hati yang lebih dalam yaitu kemunafikan. yaitu tidak percaya sepenuhnya kepada siapapun dan apapun.Â
Dia terus mencari peruntungan dengan mengekor pada pihak-pihak yang bisa memberi keselamatan, karena pada dasarnya mereka tidak pernah memiliki pilihan yang tegas. Â
Dalam sebuah ayat Al Qur'an dijelaskan, "Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak masuk golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir),maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (Q.S. An- Nisa: 143).
Sedikit demi sedikit kita coba hilangkan bayang-bayang negatif yang menghantui langkah kita di depan. Yakinlah bahwa yang kita lakukan adalah benar. Kita sandarkan keyakinan itu kepada Allah SWT yang Maha atas segala hal. Hanya kepada-Nya lah kita memohon pertolongan. (Syarif)
*Artikel ini pernah dipublikasikan dalam Majalah PesanTrend Edisi 6 tahun I Nopember 2009.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H