Namun jika pertimbangan itu didasari dengan perasaan takut berbuat salah, maka yang mucul kemudian adalah keraguan yang tidak beralasan.
Satu lagi adalah ketidak percayaan diri dalam menghadapi sesuatu, bisa menjadikan seseorang meragu. Bayang-bayang ketidakmampuan diri dalam menjalankan tugas, bayangan akan dipersalahkan, bayangan akan diolok-olok menjadikan orang yang tidak percaya diri sulit untuk memutuskan.
Yakinlah
Ragu jika tidak segera dicarikan obat mujarab untuk menghilangkannya, akan menjadi watak. Dan jika sudah menjadi watak dari seseorang, maka akan semakin sulit untuk menghilangkannya. Rumus menghilangkan keraguan sebenarnya sangat sederhana, agar tidak ragu maka yakinlah.Â
Beberapa ramuan berikut, semoga bisa membantu kita untuk keluar dari lingkaran hitam keraguan yang membelit dan menemukan keyakinan dalam diri kita.
 Pertama, carilah sebanyak mungkin informasi terkait dengan hal atau sesuatu yang kita ragukan. Karena semakin banyak informasi yang kita peroleh semakin objektif dan utuh pertimbangan yang kita buat. Kedua, jika kita termasuk orang yang banyak pertimbangan, jangan khawatir, asalkan masih rasional ukuran pertimbanagn kita.Â
Namun jika sudah berdasarkan rasa takut bersalah dikemudian hari atas keputusan yang kita ambil, maka itu sudah bisa disebut sebagai penyakit. Yakinkan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. kesalahan adalah sebuah keniscayaan yang tidak harus kita takuti. Kesalahan adalah tahapan belajar kita untuk mengetahui suatu kebenaran.
Jangan memutuskan sesuatu ketika kita masih merasa ragu, sampai kita menghadirkan keyakinan dalam diri kita untuk melangkah. Jika kita tidak juga menemukan keyakinan dalam pencarian yang kita lakukan sendiri, maka carilah orang yang anda percaya untuk membantu. Jika sudah tidak ada orang lain yang anda yakini bisa membantu, maka yakinlah kepada Allah yang Maha Segala.Â
Bukan berarti Allah mejadi pertimbangan terakhir, tetapi yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan putusan terbaik bersama keyakinan kita dengan rumus-rumus-Nya yang tidak terduga.
Orang yang tidak segera bangkit keluar dari keraguan, dikhawatirkan akan terjerumus dalam penyakit hati yang lebih dalam yaitu kemunafikan. yaitu tidak percaya sepenuhnya kepada siapapun dan apapun.Â
Dia terus mencari peruntungan dengan mengekor pada pihak-pihak yang bisa memberi keselamatan, karena pada dasarnya mereka tidak pernah memiliki pilihan yang tegas. Â